Tetap Ngotot! Israel Tidak Peduli Muslim Palestina Tidak Bisa Salat di Al-Aqsa



Pemerintah Israel menegaskan belum akan memindahkan detektor logam di pintu masuk Masjidil Aqsa di Yerusalem. Israel bahkan mengatakan, mereka tidak peduli jika warga Muslim Palestina tidak bisa salat di masjid suci itu.

Keputusan Israel ini diperoleh dalam rapat keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para kabinetnya pada Minggu malam (23/7), dikutip Reuters. Detektor logam ditempatkan di pintu Masjidil Aqsa setelah dua polisi Israel ditembak mati pada 14 Juli lalu.

Israel hanya memperbolehkan wanita dan pria usia di atas 50 tahun masuk ke Al-Aqsa. Protes kemudian berujung bentrok, menewaskan 7 Muslim Palestina. Warga Palestina mendesak Israel segera mencabut detektor logam dan membebaskan akses ke masjid itu.


Namun dalam hasil rapat kemarin, Israel menegaskan tidak akan menuruti perintah orang-orang yang mereka sebut "para pembunuh". Lebih lanjut Israel mengaku tidak peduli jika warga Palestina tidak bisa beribadah di Al-Aqsa.

"Detektor logam tetap akan ditempatkan. Para pembunuh tidak akan bisa memerintahkan kami bagaimana cara mencari pembunuh," kata Tzachi Hanegbi, menteri pembangunan regional Israel.

 "Jika mereka (warga Palestina) tidak ingin masuk ke masjid, biarkan saja mereka tidak masuk ke masjid," tegas dia lagi.

Pemerintah Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas mengajukan protes dengan menghentikan seluruh kerja sama keamanan dan dialog dengan Israel hingga akses al-Aqsa dibuka. 

"Jika mereka ingin kerja sama keamanan, maka mereka harus mencabut seluruh tindakan itu. Mereka harus tahu pada akhirnya akan kalah, karena kami telah bersumpah untuk menjaga keamanan di sisi kami, dan mereka di sisi mereka," ujar Abbas.


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...