Surati PBB dan OKI, Pemuda Muhammadiyah Minta Akhiri Konflik Al Aqsa



Konflik kemanusiaan yang terjadi antara Palestina dan Israel tak kunjung usai. Ulah Israel memasang metal detector di pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsa kembali menuai protes keras dari berbagai negara.

Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah pun menyurati Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Sekretaris PP Muhammadiyah, Pedri Kasman meminta OKI dan PBB untuk segera melakukan tindakan keras dan efektif untuk Israel.

“(Hal ini dilakukan) Untuk menekan atau pun memberikan pressure kepada Israel agar menghentikan penjajahan dan kejahatan kemanusiaan yang sudah berlangsung sekian lama, dan seminggu terakhir memuncak akibat pembatasan ibadah di Al Aqsa,” kata Pedri dalam Diskusi Redbons ‘Masjidil Aqsa & Umat Islam Indonesia’ di Kantor Redaksi Okezone, Selasa (25/7/2017).

Pihak kemanan Israel hari ini mulai mencabut metal detector di pintu masuk Masjid Al Aqsa. Hal tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu memutuskan untuk menarik alat deteksi tersebut.

Namun, bukan berarti Israel mereda karena justru mengganti pendeteksi tersebut dengan alat canggih lainnya.

PP Pemuda Muhammadiyah menegaskan, supaya dilakukan upaya konkret agar Israel memikirkan berulang kali secara politik untuk memperlakukan pelarangan beribadah di Masjidil Haram. Pembatasan beribadah, kata Pedri, merupakan sesuatu yang sangat bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

“Pembatasan ibadah adalah sesuatu yang sangat bertentangan dengan HAM dan sudah sewajarnya mendapat teguran dan tindakan keras dari PBB,” tegasnya.

PP Pemuda Muhammadiyah, sebut Pedri, siap kapan saja untuk memberikan bantuan kemanusiaan atau bentuk lainnya Palestina. “Karena sebagai pemuda muslim berkewajiban memberikan dukungan terhadap siapa saya yang mendapat tekanan dan mendapat tindakan tidak berperikemanusiaan,” pungkasnya.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...