Pemblokiran Telegram, Fahri: Orang Mau Jahat ya Jahat Aja, Dimanapun Dia Berbuat Jahat



Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menyayangkan langkah pemerintah memblokir aplikasi sosial Telegram. Menurutnya, pemerintah terlalu panik dengan sosial media yang semakin berkembang saat ini. Kepanikan tersebut membuat Indonesia tidak berbeda jauh dengan sejumlah negara totaliter yang juga melarang adanya ini dan itu.

Kejahatan, lanjut Fahri, dapat dilakukan dimana pun, siapa pun, dan melalui media apa pun. "Misalnya soal Telegram. Saya bingung alasannya apa? Kalau kejahatan ya orang jahat ya jahat aja...di mana pun dia berbuat jahat," ujar Fahri, melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, Sabtu (15/7). 

"Katanya ada ajakan bikin bom... Lah bikin bom itu ilmiah ada dalam buku dan laboratorium kimia...saya SMP sudah diajar bikin reaksi kimia," tambahnya.

Menurutnya, untuk mengantisipasi rencana teroris membuat bom sebaiknya bukan dengan cara memblokir akun sosial media, melainkan dengan melakukan kontrol ketat terhadap pembelian bahan baku kimia.





Fahri menilai kepanikan pemerintah berasal dari minimnya pengetahuan dan kesadaran terhadap demokrasi dan kebebasan bernegara pada zaman yang semakin canggih ini.

"Tapi ini semua soal kepanikan akibat ketiadaan pengetahuan yang cukup tentang dunia kita yang makin bebas merdeka. Dengan segala maaf.. Kepanikan pemerintah adalah akar semua ini.. dan itu bersumber dari pengetahuan tentang situasi," katanya lagi.

sumber : jitunews


loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...