Luhut Tak Mau Pemerintah Utang untuk Bayar Bunga Utang



Kesalahan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekarang dan beberapa waktu terakhir yaitu masih adanya defisit keseimbangan primer. Ini menandakan utang yang ditarik oleh pemerintah digunakan kembali untuk membayar bunga utang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menilai praktik tersebut tidak produktif. Maka melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), defisit keseimbangan primer akan terus diturunkan pada posisi yang ideal.

"Gini yah, utang itu sepanjang tidak digunakan untuk membayar utang atau bunga utang, itu tidak apa. Kalau saya ini kan pedagang nih, kalau saya pinjam uang, uang itu jadi produktif, nah proyek itu yang bayar utang itu. Apa masalahnya?," kata Luhut di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/7/2017).

Posisi defisit keseimbangan primer untuk periode 2017 yaitu Rp 109 triliun. Dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya, sudah ada penurunan meskipun belum signifikan. Agar mencapai batas ideal, maka defisit anggaran dalam APBN harus berada di posisi 1,2% terhadap PDB setiap tahunnya.





Luhut menambahkan, meskipun sampai akhir Mei 2017, utang secara total sudah mencapai Rp 3.672,33 triliun, akan tetapi masih besar digunakan untuk hal-hal yang produktif. Seperti alokasikan subsidi energi ke pembangunan infrastruktur dan pelrindungan sosial.

"Sepanjang utang itu produktif, ya tidak apa-apa, utang kita masih nomor dua paling kecil dibandingkan dengan negara lain," ujarnya. 

sumber: detik
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...