Kepemimpinan Jokowi Lebih Parah dari Soeharto
Ketua Presidium Alumni 212, Ustadz Ansufri Idrus Sambo, menilai kebijakan rezim Jokowi lebih parah daripada rezim Orde Baru, yang dikomandoi Soeharto.
Menurutnya, meski Presiden Soeharto didesak mundur oleh rakyat, namun tidak pernah terdengar adanya istilah makar kala itu.
"Masa Jokowi lebih parah dari Soeharto. Pak Harto dulu mana ada tuduhan makar kalau kita demo, kita bilang turunkan Soeharto nggak ada pasal makar. Sekarang turunkan Jokowi kena pasal makar, Soeharto tidak hantam umat Islam hanya personal yang dia tangkep," ujarnya kepada Jitunews.com, Jumat (21/7).
Dia menilai dibubarkan organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah contoh dari kesewenang-wenangan rezim Jokowi saat ini.
"Kita sangat menolak cara-cara yang digunakan. Ini udah gak bener dan gak konstitusional," jelasnya.
Menurutnya, meskipun langkah pemerintah dalam membubarkan HTI terdapat sisi baiknya yaitu mempersatukan umat islam, namun dari sisi lainnya juga sangat berbahaya karena dapat menimbulkan gejolak penolakan yang lebih besar ke depannya.
"Kalau begini berbahaya, akhirnya bagi yang dukung berbahaya. Kami akan tolong kawan kita. Di sini salahnya Presiden Jokowi, dia nggak mau ada kegaduhan, tapi justru dia ciptakan kegaduhan baru gelombang penolakan lebih besar lagi," pungkasnya.
loading...
loading...