Kapolri Sebut Hukum Di Indonesia Lemah



Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, Indonesia menjadi sasaran bandar Narkoba karena lemahnya penegakan hukum.

Hal itu disampaikan Tito dalam acara jumpa pers penangkapan sindikat peredaran satu ton narkoba di Polda Metro Jaya (PMJ) bersama Menkeu Sri Mulyani, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan dan Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari, Kamis (20/7).

"Mereka (bandar narkoba) melihat kita sebagai pasar potensial. Selain itu, mereka mungkin juga menganggap hukum untuk menindak para pengedar masih lemah, sehingga mereka merajalela di Indonesia," kata Tito di Polda Metro Jaya.

Tito juga menjelaskan, hasil tangkapan sabu 1 ton ini adalah jumlah terbesar yang pernah diungkap kepolisian setelah sebelumnya sempat melakukan penangkapan sabu 900 kilogram beberapa waktu lalu.

Tito mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan Bea Cukai dan BNN untuk mempersempit ruang gerak bandar narkoba jaringan internasional.

Soal penegakan hukum Jenderal Tito membandingkan Indonesia dengan negara tetangga yang  tegas dari pemerintah Singapura dan Malaysia yang tak segan memberikan hukuman berat kepada para bandar narkoba.

‎"Ada dari segi informasi, kita sharing antara ketiga instansi dan di lapangan kita juga bekerja sama. Mudah-mudahan melalui kerja sama ini nanti kita bisa memotong suplai-suplai," pungkas Tito.

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...