Gerindra Tagih Janji Jokowi Kurangi Kemiskinan
Membaiknya sejumlah indikator makro suatu negara seharusnya selaras dengan penurunan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan. Nah, di Indonesia kelihatannya tidak begitu.
Kata anggota Komisi XI DPR asal Gerindra Heri Gunawan, capaian pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5%, tidak signifikan terhadap perbaikan kondisi sosial. Dalam artian, pengangguran masih tinggi, kesejahteraan rakyat masih jauh panggang dari api.
Anak buah Prabowo ini menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka masih jumbo yakni 5,61%. Padahal, porsi anggaran pembangunan sengaja dibesarkan untuk mendorong konsumsi dan investasi. Nyatanya hal itu tidak terjadi.
Kata Heri, maraknya pembangunan infrastruktur seharusnya bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, serta menumbuhkan ekonomi tinggi. Saat ini, 62,2% penduduk miskin berada di pedesaan, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 50,84% penduduk miskin itu bekerja di sektor pertanian.
Untuk itu, ujar dia, pemerintah seharusnya dapat benar-benar mendorong sektor pertanian antara lain dengan mengambil kebijakan yang melindungi petani dalam skema perdagangan nasional dan internasional. [inc]
loading...
loading...