‘Seharusnya Polisi Hati-hati Terkait Video Provokasi yang Sudutkan Umat Islam’


Eks anggota Tim 9 Presiden Joko Widodo, Bambang Widodo Umar meminta agar kepolisian lebih berhati-hati.
Pernyataan tersebut disampaikan purnawirawan polri angkatan 71 itu terkait film dokumenter “Kau adalah Aku yang lain” yang menjadi pemenang kategori film pendek tahun 2017 pada Ajang Police Movie Festival ke-4. 

“Seharusnya polisi mempertimbangkàn dengan teliti dan hati-hati terhadap video tersebut di mana penampilannya jangan sampai menyudutkan umat tertentu,” kata Bambang kepada wartawan, Rabu (28/6).
Bambang mengakui jika polisi memang ingin mengundang simpati dari masyatakat luas melalui ajang film tersebut, namun jika tidak hati-hati justru citra polisi akan tercoreng. 
“Sikap objektif dan tidak memihak harus ditunjukkan dalam tugas sehari-hari kepolisian. Itulah yang akan mengundang simpati masyarakat, jangan sebaliknya,” kata Bambang.
Lewat akun Humas Polri pada Kamis (23/6) lalu, video yang berdurasi tidak sampai 7 menit itu menuai pro dan kontra. Sebagian menganggap menyindir Islam, namun sebagian menilai justru karakter dalam film sudah berimbang dan menjadi bahan evaluasi tersendiri untuk Muslim.
Secara ringkas film itu menggambarkan situasi darurat seorang warga non Muslim yang berada dalam ambulans. Saat menuju rumah sakit, di tengah jalan, ada sebuah pengajian sedang berlangsung. Ada empat karakter yang ditonjolkan.
Pertama, polisi yang meminta permisi sebagai petugas dan mengkritik si mbah karena tidak mengizinkan ambulans lewat. Karakter kedua, si mbah yang digambarkan kurang toleran. Tiga, jamaah Muslim pengajian yang mencoba meluruskan pandangan si mbah. Dan terakhir ustaz yang mebawakan ceramah dalam pengajian.

sumber :  ngelmu
loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...