Penyidikan Lambat, Jokowi Diminta Bentuk TPF Kasus Novel Baswedan
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menduga ada keganjilan dalam pengungkapan kasus kekerasan yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan.
Menurutnya, untuk kasus dengan saksi dan data yang cukup, penanganan teror terhadap Novel dinilai sangat lambat. Belum lagi dengan berbagai dugaan keganjilan yang mengarah kepada upaya menutup-tutupi dan melindungi pelaku penyiraman.
"Kesaksian Novel terkait dengan ada dugaan jenderal yang terlibat dan pihak-pihak lain yang juga terlibat agaknya harus menjadi perhatian serius bagi pemimpin tertinggi Indonesia, yakni Presiden Joko Widodo," kata Dahnil dalam siaran persnya, Kamis (15/6/2017).
Ia menilai, kasus ini tak bisa diserahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Penanganan kasus ini, kata dia, harus dipimpin langsung oleh Presiden, yaitu dengan membentuk Tim Pencari Fakta Gabungan (TPGF) yang melibatkan tokoh-tokoh yang kredibel dan dapat dipercaya oleh publik.
"Kasus ini tidak bisa diserahkan kepada pihak kepolisian ditengah adanya dugaan dan kecurigaan kepada institusi terkait," pesan Dahnil.
Belum lama ini publik kembali dikagetkan oleh pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ihwal adanya dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus penyiraman air keras kepadanya. Informasi itu ia kemukakan saat diwawancarai oleh media asing TIME
sumber : teropongsenayan
loading...
loading...