Luar Biasa! Jenderal Gatot: Ulama dengan TNI Tidak Bisa Dipisahkan



Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan peran ulama sebagai pemersatu bangsa di hadapan 5.000 prajurit  TNI, Polri, Tokoh Agama dan tokoh masyarakat, serta 1.000 anak yatim piati saat melakukan Safari Ramadhan di Lapangan Benteng, Jalan Candi Mendut, Medan, Sumatera Utara, Sabtu malam (17/6/2017).

Panglima TNI menjelaskan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang dipimpin oleh para Ulama. Sejarah kemerdekaan bangsa ini dilandasi dengan semangat persatuan  kesatuan dan gotong royong para ulama dan tokoh agama lainnya.

“Setelah merdeka, sebagian ulama dan santri kembali ke pesantren, tetapi ada juga yang tetap mengabdi dalam perjuangan bersenjata untuk mengamankan kemerdekaan yang diraih dengan membentuk badan keamanan rakyat. Bahkan Panglima pertama TNI Jenderal Sudirman adalah seorang guru agama dan seorang Kyai, maka di dalam TNI pasti mengalir darah Islam,” ungkap Panglima TNI.

“Jadi, Ulama  dengan TNI tidak bisa dipisahkan karena latar belakang sejarah merebut dan mempertahankan kemerdekaan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan persatuan memiliki arti penting dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang sebelumnya dilakukan secara kedaerahan.

“Meskipun bangsa kita sudah berjuang selama ratusan tahun untuk meraih kemerdekaan mulai dari Aceh, Sumatera Utara terus sampai Pattimura, namun kemerdekaan tidak terwujud karena masih bersifat kedaerahan,” ujarnya.

“Menyadari hal itu, maka pada tahun 1928 semua anak bangsa bersatu tanpa melihat Suku, Agama, Ras, Bahasa, semuanya mengaku bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu Indonesia. Inilah awal dari perjuangan panjang menyatukan bangsa ini, sehingga dengan gotong royong hanya perlu 17 tahun bangsa ini dapat Merdeka,” lanjutnya.

Panglima TNI mengatakan bahwa Pancasila  merupakan hadiah dari para pendiri  bangsa termasuk umat muslim kepada Indonesia karena Sila Pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa menunjukkan bahwa bangsa ini didirikan oleh bangsa yang beragama.

“Ini yang benar-benar harus kita jaga dan rawat  bersama. Yang merawat Bhinekaan Tunggal Ika dan Pancasila adalah yang menghadiahkan Pancasila kepada Indonesia, yaitu para alim Ulama dan para tokoh agama lainnya.  Sekali lagi, saya katakan bahwa para ulama  ikut bertanggung jawab merawat ini semuanya,” jelas Gatot Nurmantyo.

Untuk mewujudkan negara yang indah penuh damai, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa pada tanggal 17 Agustus 2017 pukul 17.00 sampai pukul 18.00 di seluruh satuan-satuan TNI akan mengadakan doa bersama.

“Kita semuanya akan mengadakan doa bersama Muraja’ah khatam Al-Quran oleh para Hafiz Quran, begitu juga di Gereja ada umat Katolik dan Kristen, di Pura umat Hindu dan Wihara umat Budha, berdoa bersama-sama selama 1 jam sampai jam 18.00,” ujarnya.

“Tujuannya adalah  kita memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semoga Indonesia menjadi negara yang penuh kasih sayang, Rahmatan Lil Alamin, semoga kita dapat mewujudkan hal itu bersama,” tuturnya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa kegiatan doa bersama tersebut merupakan implementasi dari penetapan hari lahirnya Pancasila oleh Presiden RI yang juga memerintahkan untuk mengamalkan secara konkrit dalam kehidupan sehari-hari.

“Karena pada hari kemerdekaan, mari kita sama-sama amalkan sila yang pertama Ketuhanan Yang Maha Esa? Semoga yang kita niatkan hari ini mendapat ridho dari Allah SWT dan kita semua sebagai anak bangsa bisa bersama-sama melanjutkan pengabdian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.

sumber : kriminalitas



loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...