Keren! Pemprov NTB Perkuat Perkembangan Keuangan Syariah



Kesadaran tentang sistem keuangan syariah di NTB semakin baik. Gubernur TGH Zainul Majdi mengatakan, kesadaran bahwa sistem keuangan syariah ini baik, memberi kemanfaatan untuk semua, menghilangkan potensi eksploitasi. 

"Ekonomi yang karena terjerat sistem yang sangat eksloitatif, akan membuka ruang kapital sangat besar bagi sekelompok orang, tetapi juga akan memiskinkan kelompok lain," ucapnya ketika menjadi keynote speaker dalam Rembuk Republik (diskusi) yang bertajuk "Daya Dukung Sektor Keuangan Syariah dalam Mengembangkan Ekonomi Regional" yang berlangsung di Ballroom Islamic Center NTB sebagaimana dilansir Radar Lombok (Jawa Pos Group), Jumat (16/6).

Hal ini menurut gubernur, tentu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Karena dalam transaksi keuangan yang diajarkan Islam itu tidak terdapat Ghoror, Maisyir dan Riba. Kemudian mengedepankan sistem yang menjadikan kemanfaatan bersama bukan terpaksa tandatangan, tapi substansi dari transaksi keuangan menghadirkan kesejahteranan bagi semua. 

"Karena itu, keuangan syariah Insya Allah satu sisi ajaran Islam yang mengajarkan rahmat untuk seluruh umat manusia, karena tidak hanya akan membuka ruang keadilan bagi umat Islam saja, tetapi juga keadilan seluruh umat manusia," ungkapnya.

Hal ini yang menyebabkan Pemprov NTB kemudian mengeluarkan kebijakan untuk memperkuat perkembangan sistem keuangan syariah. Gubernur  menilai wacana atau diskusi tentang  komparasi antara konvensional dan syariah seharusnya sudah selesai. 

Tahapan sekarang adalah menyiapkan fasilitas sebanyak mungkin bagi fasilitas keuangan syariah yang memungkinkan diakses masyarakat. Karena tidak ada gunanya sistem syariah, kalau institusi atau lembaganya tidak ada. Tugas pengambil kebijakan adalah menciptakan dalam waktu secepat-cepatnya, dan sebanyak-banyaknya institusi keuangan syariah agar masyarakat dapat mengakses keuangan dengan mudah. 

"Mengapa itu sebabnya kita di NTB dengan landasan pemikiran, sampai pada satu keputusan untuk mengkonversi Bank NTB menjadi Bank Umum Syariah, yang Insya Allah awal tahun depan bisa beroperasi menjadi bank syariah kedua setelah Aceh," jelasnya. 

Kalau di Aceh, lanjutnya, mungkin karena ada kekhususan. Namun untuk NTB, sistem keuangan syariah ini menjadi pilihan yang diambil dengan kesadaran penuh untuk  mencoba melipatgandakan kapasitas keuangan syariah yang ada di NTB.

Dia  beralasan, saat NTB dengan beberapa eksperimen dan kebijakan sejak dua tahun lalu menjadi pionir segmen wisata halal, ternyata membuka pariwisata bisa berkembang lebih baik dari sebelumnya. "Artinya, ketika kita adopsi satu kebijakan yang terinspirasikan nilai ketuhanan yang baik, ternyata bisa member ikan manfaat yang lebih baik dibandingkan sebelumnya," pungkasnya.

sumber : jawapos



loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...