Kapolda: Pengerahan Massa Mendukung Habib Rizieq Bikin Citra Indonesia Buruk
Aksi Bela Ulama dan pengerahan massa untuk mendukung Habib Rizieq Shihab dinilai sebagai preseden buruk bagi penegakan hukum di tanah air. Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan, aksi semacam itu hanya membuat citra Indonesia kurang baik di mata negara luar.
“Daripada membuang tenaga, energi, kemudian membuat situasi jadi tidak bagus, ada pengerahan massa dilihat dunia luar (negeri), kan jadi enggak baik,” kata Iriawan saat mengunjungi warga di kawasan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/6/2017).
Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini juge menyebut, rencana penyambutan Rizieq di bandara sebagai tindakan yang merugikan bangsa.
“Penyambutan gimana, ya sudahlah itu kan bandara internasional. Nanti yang rugi negara kita bangsa kita, tidak boleh dilakukan,” kata dia seraya tersenyum.
Dia juga menegaskan, tersangka kasus pornografi itu akan langsung menjalani proses hukum setibanya di Indonesia. Rizieq disebut akan tiba pada 12 Juni mendatang.
“Nanti Habib Rizieq kalau datang mungkin langsung ikuti saja proses yang ada. Kalau diikuti selesai juga,” kata Iriawan yang mengenakan peci ini.
“Karena bagaimanapun apapun yang dilakukan prosesnya ada. Proses hukum atau penyidikan harus dilakukan,” tutupnya.
Sebelumnya, presidium alumni 212 menggelar aksi bela ulama atau aksi ABU96. Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengklaim para ulama telah dikriminalisasi oleh pemerintah.
Ia mencontohkan Sekjen FUI Al Khathath, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, serta mantan Dosen UHAMKA Alfian Tanjung merupakan bentuk kriminalisasi yang dilakukan aparat terhadap ulama. Oleh karena itu, mereka menggelar ABU96 untuk memprotes dugaan kriminalisasi itu.
sumber : kriminalitas
loading...
loading...