Bukan Intervensi, Aduan Komnas HAM ke Presiden Bukti Rakyat Putus Asa & Harus Kemana Lagi Mencari Keadilan



Ketua Pemuda Muhamadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak memandang bahwa sikap Komnas HAM yang meminta Presiden Joko Widodo turun tangan dalam kasus kriminalisasi ulama sebagai cerminan keputusasaan umat dalam mencari keadilan.
“Ada titik nadi pada posisi Komnas HAM dan publik yang merasa kehilangan harapan. Jadi nggak tau harapan harus mengadu ke siapa lagi, karena dianggap polisi berlaku tidak adil. Sehingga ketika mereka mengadu ke Komnas HAM, Komnas HAM nggak tau lagi harus mengadu ke siapa?” ujar Dahnil di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6/2017) malam.
Muhamadiyah justru melihat, dengan sikap yang dilakukan Komnas HAM dan ulama Alumni 212 yang meminta presiden turun tangan, sebagai rambu-rambu kepada aparat keamanan untuk mengevaluasi.
“Ini  justru menjadi simbol bahwa dalam mencari keadilan, publik sudah patah arang, bingung harus mencari keadilan ke mana lagi, jadi akhirnya ke presiden. Karena pucuk dari kepolisian itu adalah presiden,” tegasnya.
“Jadi saya memaknainya bukan intervensi, tetapi presiden harus memastkan bahwa penegak hukum itu harus adil dan berkeadilan. Kalau ngga adil, presiden bisa pelurusan terhadap penanganan hukum, saya pikir itu bisa dilakukan presiden,” tutupnya.

sumber : kriminalitas


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...