Ahok Gagal Memanusiakan Penghuni Kalijodo



Satu demi satu dampak kegagalan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam membangun ibukota mulai terungkap

Salah satunya maraknya bangunan liar di kolong tol Kalijodo, Jakarta Utara, yang lokasinya tidak jauh dari Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo.

Sejak satu bulan lalu, kolong tol Kalijodo tersebut telah dimanfaatkan wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) eks penghuni lokalisasi Kalijodo sebagai ladang barunya menggelar lapak prostitusi.

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Kajian Seputar Kota (Kasta), Didi O Affandi menilai Ahok telah gagal memanusiakan penghuni Kalijodo.

"Ini bukti kegagalan Ahok memanusiakan penghuni Kalijodo. Apa hebatnya membuat Kalijodo jadi RPTA, sementara penghuninya menyebrang ke kolong tol, dengan kembali melakukan prostitusi," kata Didi melalui pesan elektronik, Kamis (1/6).

Menurut Didi, penggusuran Kalijodo tanpa membekali penghuninya dengan keterampilan memadai, sama saja menciptakan masalah baru.

Diketahui kebanyakan bangunan yang berdiri di kolong Jalan Kepanduan I, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, tersebut bukanlah bangunan semi permanen biasa yang digunakan untuk tinggal sementara warga pendatang. Diduga bangunan itu dijadikan sebagai tempat maksiat prostitusi maupun penjualan minuman beralkohol.

Tak pelak keberadaan bangunan liar ini membuat risih warga sekitar yang bermukim tak jauh dari kolong tol Kalijodo yang lokasinya strategis di perbatasan wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.

"Apalagi setiap menjelang tengah malam, walau bulan puasa, mulai terdengar hingar bingar musik dari sejumlah bangunan yang dijadikan bar," ujar Didi.

Didi menyebutkan persoalan bangunan liar di Kalijodo berkedok bar itu seperti membuat wajah ibukota kembali ke tempo dulu di era prostitusi Kramat Tunggak.

"Pemerintah harus berani tegas," pungkas Didi. 

sumber : rmolj



loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...