Yakin Aksi 505 Berhasil, Ust Bachtiar Nasir: Kami Bukan Kelompok Radikal dan Teroris



Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI akan melakukan aksi simpatik 505 yang akan digelar pada Jumat, 5 Mei mendatang. Rencananya aksi tersebut berupa long march dari Masjid Istiqlal menuju Gedung Mahkamah Agung.
Adapun tujuannya untuk mendukung independensi hakim dalam memvonis terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki T. Purnama (Ahok) dengan seadil-adilnya.
Berkaca dari dua aksi sebelumnya, yakni pada aksi 212 dan 313, ada perwakilan pihak massa aksi yang diciduk aparat kepolisian lantaran diduga terlibat makar.
Menanggapi itu, Ketua GNPF MUI, Ustaz Bachtiar Nasir pun turut angkat bicara. Ia yakin bila saat ini aparat kepolisian telah menyadari jika pihaknya bukanlah kelompok yang seperti dituduhkan tersebut.
“Insya Allah aparat sudah mulai mengerti, ternyata umat Islam nggak seperti yang mereka duga. Dibilang radikal, teroris, makar dan anti pancasila. Saya kira itu juga nggak terbukti yah,” katanya di gedung AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2017).
Menurutnya, perencanaan aksi 505 ini juga tidak serumit saat hendak menyelenggarakan aksi Bela Islam pada 411 maupun 212. Kata dia, pembicaraan untuk aksi kali ini terbilang lebih cair.
“Kalau sekarang kelihatannya perasaan mereka ringan, pernyataan tegas dan Pak Din sudah bilang dari jauh-jauh hari, kalau sampai (Ahok) bebas saya siap pimpin umat. Jadi untuk aksi ini kami lebih plong, bersatu, dan akan lebih kuat lagi,” tutupnya.
Diketahui, pada aksi 212 beberapa orang ditangkap polisi dengan tuduhan makar. Sedangkan pada aksi 313, giliran Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khathkhath yang diciduk aparat kepolisian di Hotel Kempinski pada Jumat (31/3/2017) dinihari.
Hingga saat ini Al Khathkhath pun masih mendekam di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sedangkan untuk 11 orang yang tersandung dugaan makar, kasusnya belum dilanjutkan kembali.



loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...