Waduh! Penyiram Novel Belum Tertangkap, Lemkapi: Polri Harus Buka Sayembara
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi), Edi Hasibuan menuturkan, polisi bisa menggunakan sayembara terbuka untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
“Polri perlu membuka seyembara terbuka dengan hadiah menarik kepada masyarakat agar pelaku penganiayaan Novel Baswedan cepat terungkap,” kata Edi kepada Kriminalitas.com, di Jakarta, Minggu (14/5/2017).
Dari kasus penyiraman air keras, kata Edi, polisi tampak mendapat sejumlah kesulitan. Apalagi kejadian penyiraman terjadi pada dini hari yang disertai dengan minimnya alat bukti.
“Untuk membongkar kasus besar seperti ini ada kalanya dibutuhkan cara tradisional seperti cara-cara pada masa lampau dengan membuka seyembara terbuka bagi masyarakat yang memiliki informasi,” jelasnya.
Upaya menggelar sayembara, menurut Edi, pernah juga dilakukan pada masa lalu. Selain berdampak positif, pasti akan banyak mendapat respon dari masyarakat. Kemudian dengan seyembara terbuka ini, banyak informasi yang disampaikan masyarakat kepada polisi.
“Kami berpandangan cara ini perlu dicoba untuk merangsang respon masyarakat berpartisipasi dalam memberikan informasi kepada Polri,” pungkasnya.
Novel disiram air keras usai melaksanakan ibadah Salat Subuh di dekat kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada 12 April lalu. Akibatnya, mata kiri Ketua Satgas kasus e-KTP ini terancam buta.
loading...
loading...