Polri Ogah Tanggapi Pernyataan Panglima Soal Makar di Aksi Bela Islam
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tersinggung jika aksi umat Islam digelar untuk berbuat makar terhadap presiden Joko Widodo. Meski begitu, disisi lain jajaran kepolisian sudah menangkap tersangka dugaan makar sebanyak 13 orang.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto enggan menanggapi komentar Gatot. Hanya saja dia memastikan, proses penyidikan kasus dugaan makar tetap berjalan.
“Tanya Panglima saja itu ya. (Soal kasus makar) dalam proses penyidikan. Sedang lakukan penyidikan tolong sabar,” kata Setyo di Jakarta, Sabtu (6/5).
Perihal penetapan tersangka, kata Setyo, penyidik sudah berhati-hati. Dia mengklaim penetapan tersangka telah sesuai dengan prosedur. “Penetapan tersangka sudah memenuhi prosedur yang harus dilalui. Bukti ada bukti. Bukti kan pasti ada.”
Meski kasusnya sudah berbulan-bulan, diketahui belum ada satupun berkas tersangka makar dilimpahkan ke Kejaksaan. Setyo menuturkan, masih perlu waktu penyidik menuntaskan kasus ini.
“Penuntutan ya belom. Proses penyidikan butuh waktu,” kata Setyo.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak melihat bahwa aksi bela Islam termasuk Aksi Simpatuk 55 akan didompleng kelompok tertentu, untuk melakukan makar alias kudeta terhadap Presiden Joko Widodo.
“Itu tidak mungkin, buktinya aksi 411 dan akso 212 damai, aman dan tertib. Inj kan berita hoax saja yang menyampaikan seperti itu. Sehingga menakut-nakuti kita semuanya. Jangan takut karena Indonesua tidak bisa ditakut-takuti, karena kita adalah kumpulan manusia yang berjiwa satria dan patriot,” kata Gatot dalam acara televisi di Kompas TV, Kamis (4/5).
loading...
loading...