Pertumbuhan Industri Keuangan Syariah, OJK Optimistis, MUI Konsisten Mendukung
"MUI akan selalu konsisten mendukung pengembangan industri keuangan syariah. Melalui pemahaman yang utuh mengenai asuransi syariah," ujar Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin.
Pada Jumat-Ahad, 12-14 Mei 2017, diagendakan berlangsung Keuangan Syariah Fair (KSF) 2017 di Semarang, Jawa Tengah.
KSF 2017 dibuka oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad bersama Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani dan Sekda Jateng Sri Puryono.
Dalam sambutannya, OJK memandang laju pertumbuhan industri keuangan syariah sangat pesat. Oleh karena itu, OJK yakin industri jasa keuangan dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Selain OJK, industri keuangan syariah juga didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagaimana dinyatakan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin.
“MUI akan selalu konsisten mendukung pengembangan industri keuangan syariah. Melalui pemahaman yang utuh mengenai asuransi syariah,” ujarnya sebagai sambutannya atas acara penandatanganan perjanjian kerja sama untuk program edukasi keuangan syariah bagi kaum Muslim di Indonesia yang disebut “Satu Juta Umat Mandiri”.
Yang dimakud adalah kerja sama antara MUI dengan PT AXA Mandiri Financial Services dalam program kelanjutan dari kegiatan literasi dan edukasi asuransi syariah itu, yang katanya sukses dilakukan tahun 2016 lalu.
“Kami berharap umat Islam di berbagai pelosok negeri ini akan mendapatkan pilihan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan asuransi mereka,” ujar Kiai Ma’ruf.
President Director AXA Mandiri Jean Philippe Vandenschrick mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih yang mendalam kepada para dai MUI.
“Yang dengan hangat serta tangan terbuka menerima kehadiran kami untuk memberikan literasi dan edukasi mengenai asuransi syariah,” ujarnya.
Disebutkan, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK tahun 2016, indeks literasi asuransi syariah baru sebesar 2,51 persen. Yang berarti hanya 2-3 orang dari 100 orang Indonesia yang disurvei mengenal asuransi syariah.
Sementara pemahaman indeks literasi perasuransian lebih tinggi, yaitu 15,76 persen, yang artinya dari 100 orang Indonesia 15-16 orang mengenal asuransi.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur pada pembukaan Rakornas Dakwah MUI yang berlangsung 8-10 Mei 2017.*
sumber : hidayatullah
loading...
loading...