Pengamat: 'Fans' Jokowi Terbelah jadi Ahoker dan Jokower setelah Ahok Masuk Penjara
Pendukung fanatik Joko Widodo terbelah dalam menyikapi fakta bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim dalam kasus penistaan agama.
Pernyataan itu disampaikan pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada intelijen (12/05). "Jokower yang menjadi Ahoker menyatakan kecewa kepada Jokowi terkait vonis Ahok. Itu terbukti dari cuitan Ahoker di medsos dan orasi di depan LP Cipinang," tegas Ahmad Baidhowi.
Menurut Baidhowi, peta politik berubah setelah Ahok divonis dua tahun penjara. Apalagi situasi semakin panas setelah seorang Ahoker menyebut Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih baik dari Pemerintahan Jokowi. "Bahkan, Mendagri Tjahjo Kumolo sudah mengancam akan memperkarakan Ahoker yang memfitnah Jokowi saat orasi di depan LP Cipinang itu," ungkap Baidhowi.
Baidhowi memperkirakan, pendukung Jokowi dan Ahok yang sebelumnya bersatu, akan terbelah. Salah satu sebab utama, pendukung Jokowi kecewa melihat sikap pendukung Ahok yang tidak dewasa dalam berpolitik. "Nantinya akan terbelah antara Ahoker dan Jokower. Masing-masing mempunyai pendukung yang militan. Selama ini, Ahoker itu bagian dari Jokower, tetapi sekarang sudah berpisah," kata Baidhowi.
Di sisi lain, menurut Baidhow, masih ada Ahoker yang sekaligus Jokower yang bersikap “moderat” karena mendapat kursi kekuasaan dari penguasa.
"Seperti Fadjroel Rahman, itu masih Ahoker dan Jokower karena mendapat jabatan komisaris PT Adhi Karya. Sedangkan Ahoker yang sudah tidak Jokower seperti Giring Nidji, maupun aktivis yang tidak berafiliasi dengan partai politik tetapi sejak awal mengidolakan Ahok," pungkas Baidhowi. [ito]
loading...
loading...