Muhammadiyah Minta Hentikan "Ternak Teroris", Jangan Kaitkan Bom Kampung Melayu dengan Agama
Pimpinan Pusat Pemuda (PP) Muhammadiyah menyatakan belasungkawa dan berduka cita atas tindakan biadab teror Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang menelan tiga korban meninggal. Ormas Islam terbesar kedua di Indonesia ini pun berdoa semoga korban yang meninggal dunia Husnul Khotimah dan keluarganya bersabar.
"Kami minta aparatur untuk mengusut tuntas dan jujur siapa dibalik pelaku teror tersebut," kata Ketua Umum Pimpinan PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam pesannya kepada Harian Terbit, Kamis (25/5/2017).
Dahnil meminta semua pihak untuk tidak mengaitkan bom Kampung Melayu dengan agama tertentu. Karena teror tidak memiliki agama, tidak ada agama yang mengajarkan teror, apalagi membunuh orang lain yang tidak bersalah. Oleh karenanya hentikan pernyataan bahwa aksi teror Kampung Melayu dilakukan oleh agama tertentu.
"Saya ingin mengetuk nurani siapa pun dalang terorisme selama ini di Indonesia, saya memohon dengan sangat hentikan praktik "ternak teroris" yang mengancam kehidupan dan keadaban Indonesia, yang berdampak terhadap kehidupan anak bangsa dipenuhi praktik saling curiga dan ketertakutan," jelas Dahnil.
Seperti diketahui terjadi dua ledakan di Terminal Kampung Melayu, Rabu9 (24/5/2017) malam. Akibat ledakan tersebut tiga anggota Polri meninggal dunia yakni Ridho Setiawan, Taufan Tsunami, Imam Gilang Adinata. Ledakan yang terjadi pukul 21.00 WIB dan 21.05 WIB juga menewaskan dua orang diduga pelaku yang bunuh diri.
Sedangkan korban luka tercatat 10 orang, yakni 5 anggota Polri dan 5 warga sipil. Para korban luka dirawat di sejumlah rumah sakit yang berada di Jakarta Timur. Diantaranya RS Polri, RS Budi Asih, RS Primeir Jatinegara dan RS Hermina. [htc]
loading...
loading...