Merasa Dianaktirikan Polisi, Habib Rizieq Sengaja Tak Laporkan Insiden Sniper



Di sela ibadah umrahnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, menyempatkan diri untuk menjelaskan soal penembakan sniper di rumahnya di Megamendung, Puncak, Jawa Barat.
Menurut keterangannya, penembakan tersebut sudah terjadi sejak lama, sekitar satu bulan yang lalu.
“Sengaja saya rahasiakan. Sengaja saya diamkan,” ujar Habib Rizieq dalam video yang diunggah oleh Habiburrahman Bin Syawal Khan ke akun Facebook pribadinya, Rabu (2/5/2017).
Ketika ditanya mengapa tidak melapor ke polisi, Habib Rizieq balik melontarkan kritik kepada Korps Bhayangkara. Ia mengatakan bahwa pelaporan tersebut akan sia-sia.
“Kenapa nggak lapor polisi? Ngapain? Tiga posko FPI dibom molotov, sampe sekarang pelakunya nggak diperiksa, nggak pernah ditangkap. Kemudian jelang tabligh akbar ada bom mobil yang diledakkan dan dua mobil lagi bomnya tidak diledakkan. Nggak diproses sampai sekarang,” ucap Habib Rizieq yang tampak ditemani oleh beberapa rekan-rekan ustaz.
Di kesempatan tersebut, Habib Rizieq juga mengkritisi langkah polisi yang dinilainya lambat dalam menyelidiki kasus penyiraman penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
“Pelakunya sudah ketahuan, kok. Pelakunya adalah pengusaha keturunan yang memakai dua preman dari timur untuk menyirami daripada yaitu Novel Baswedan dengan air keras. Orang sudah ada, identitas sudah ada, nggak diproses. Jadi ngapain saya repot-repot laporkan?” tutup Habib Rizieq.
Seperti diketahui, Habib Rizieq saat ini tengah berada di Mekah, Arab Saudi. Menurutnya, aksi ini sengaja ia lakukan agar dirinya tidak ditangkap atau disandera oleh polisi yang dianggapnya sengaja menghalang-halangi aksi-aksi umat Islam.
“Saya berangkat karena saya tidak mau disandera untuk membatalkan aksi 28 atau aksi tanggal 5 Mei besok,” ujar Habib Rizieq.



loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...