Kelakar Wiranto, "Kita Liburkan Medsos Seminggu, Aman Negeri Ini"



Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sempat berkelakar soal dampak pesatnya teknologi informasi pada keamanan nasional.
Menurutnya, akses informasi yang sangat mudah khususnya melalui media sosial menjadi celah bagi menyebarnya paham radikal dan menyimpang.
"Ada interaksi yang pesat, pengaruh negatif itu cepat sekali masuk ke masyarakat. Karena tiap hari orang asik Youtube, Instagram, WhatsApp, itu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," kata Wiranto dalam diskusi media bertajuk memperteguh Ke-Indonesiaan di Gedung Stovia, Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Ia melanjutkan, kondisi keterbukaan informasi ini ditunjang dengan demokrasi dan kebebasan berpendapat yang menurutnya lebih superior dibanding penegakan hukum. Karenanya, untuk mengimbangi hal ini seharusnya hukum diperkuat dengan perangkat yang meninimalisir celah bagi pelanggaran, khususnya terkait gerakan radikal dan terorisme.
"Makanya, kemarin contoh saya minta Undang-Undang Terorisme itu direvisi. Masa ada indikasi orang mau ngebom tidak bisa ditangkap karena tidak ada benang merahnya, tidak kelihatan. Padahal di negara lain, baru konsep saja diutarakan, tangkap. Ini kita sedang menata kembali regulasi nasional," jelasnya.
Sembari bergurau, Wiranto menyatakan niatnya untuk meliburkan penggunaan media sosial selama satu minggu untuk menetralisir dampak kebebasan informasi pada ancaman keamanan negara.
"Saya pikirkan, kalau ada liburan nasional, kita liburkan medsos seminggu, aman negeri ini. Nanti kita coba dulu. Ha...ha...ha," ujar Wiranto.


loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...