Karangan Bunga Manuver Ahokers Supaya Tak Kehilangan Muka



Pengamat Politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara menilai, fenomena banyaknya karangan bunga yang dikirimkan ke Balaikota adalah fenomena yang sebenarnya kurang sehat.

"Pertama, soal menang kalah. Ternyata di atasnya Ahok-Djarot dan elit politiknya sudah menerima kekalahan. Namun hal serupa tidak terjadi pada pendukungnya," kata Igor saat dihubungi, Rabu (3/5).

Selain itu, lanjut dia, karangan bunga tersebut merupakan manuver Ahok dan partai pengusungnya agar tidak terlihat terlalu kalah atau tidak kehilangan muka usai kalah di pilkada. Hal itu untuk menghindari penilaian bahwa partai pendukung Ahok akan kalah jika mengusung calon di pilkada di daerah lain.

"Bunga ini manuver partai. Supaya terlihat bahwa pilihan mereka tidak salah. Untuk menghindari anggapan siapapun pertai pendukung Ahok akan keok di pilkada berikutnya," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, Ahok-Djarot diusung oleh Partai penguasa yakni PDI Perjuangan yang dari awal sudah banyak ditekan supaya tidak mengusung Ahok. Namun Ketua Umum, Megawati Sorkarnoputri memutuskan untuk mendukung Ahok.

"Dan keyakinan partai lain seperti NasDem. Begitu juga PKB dan PPP, itu kan gerbong kosong, ngakunya dukung Ahok tapi nyatanya konstituennya berbeda pendapat," tandasnya. [rmol]

loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...