Jelang Ramadhan, Presidium Alumni 212 Minta Penguasa Hentikan Segala Kezaliman
Jelang Ramadhan, sejumlah ulama dan tokoh yang tergabung dalam Presidium Alumni 212 menggelar konferensi pers di Masjid Baiturrahman Jl Saharjo, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017).
Ketua Presidium Alumni 212, Ustaz Ansufri Idrus Sambo mengatakan, demi menghormati bulan suci Ramadhan serta menghindari segala macam kegaduhan yang bisa mengganggu kekhusyuan ibadah, pihaknya mengimbau kepada Presiden, Menkopulhukam, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan seluruh jajaran aparat dibawahnya untuk menghentikan segala kezaliman.
"Pertama, kita minta dihentikannya segala bentuk kezaliman seperti kriminalisasi, fitnah, tuduhan makar, pelanggaran HAM dan diskriminasi hukum yang sampai saat ini masih terus terjadi kepada para Ulama, aktivis pro keadilan, mahasiswa dan juga ormas Islam. Dalam hal ini ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Yayasan Keadilan," ujar Ustaz Sambo.
Kedua, kata dia, tuntutan untuk membebaskan Ustaz Muhammad al Khaththath dan kawan-kawan dari tuduhan makar serta mengeluarkan mereka dari penjara agar bisa berkumpul dengan keluarga di bulan Ramadhan ini.
"Ketiga, memberikan jaminan keamanan bagi Habib Rizieq dan keluarga dari segala macam teror, fitnah dan kriminalisasi jika kembali pulang ke Indonesia. Keempat, mengeluarkan SP3 dari semua tuduhan kepada Habib Rizieq, Ustaz Bachtiar Nasir, Munarman dan para aktivis pro keadilan," jelas Sambo.
Tuntutan kelima, meminta pemerintah mencabut pernyataan pembubaran HTI karena pembubaran ormas bukanlah wewenang Presiden. Keenam, membuka kembali rekening bank Yayasan Keadilan yang merupakan dana umat Islam yang sebelumnya dibekukan sehingga dana tersebut dapat digunakan untuk kepentingan umat.
Ketujuh, meminta kepada Komnas HAM untuk memainkan peran mediasinya dalam menjembatani antara pemerintahan dengan tokoh-tokoh umat dan anak bangsa khususnya mereka-mereka yang telah dilanggar HAMnya.
Dan yang terakhir, kedelapan, kita minta kepada presiden Jokowi dan seluruh struktur aparat dibawahnya untuk memperlakukan dengan hormat kepada ulama, umat Islam dan aktivis pro keadilan yang telah banyak berbuat dan berjuang untuk NKRI yang akhir-akhir ini sangat dirasa tidak sepatutnya dilakukan oleh rezim penguasa saat ini kepada mereka.
"Kami Presidium Alumni 212 mewakili perasaan umat Islam sangat berharap kepada Presiden dan seluruh jajarannya memperhatikan imbauan ini agar ramadhan kali ini dapat kita lalui degan tenang," ungkap Sambo.
Meski demikian, kata Sambo, jika imbauan tersebut tidak diindahkan maka di momen Ramadhan sebagai bulan jihad ini, kami akan melakukan perlawanan hukum dan jihad konstitusional melalui saluran Komnas HAM dan jalur lain yang konstitusional baik di dalam negeri maupun internasional.
"Ramadhan sebagai bulan pengabulan doa-doa, kami juga akan menggalang kekuatan umat dengan melakukan Istighosah, doa dan zikir di seluruh pelosok Indonesia agar Allah menurunkan pertolongan-Nya utk menyelamatkan negeri ini dari berbagai kezaliman," tandas Sambo.
loading...
loading...