Belum Yakin Gubernur Cornelis Tinggalkan Aceh, Masyarakat Terus Pantau
Masyarakat Aceh terutama di Banda Aceh, terkhusus dari pihak Front Pembela Islam (FPI), merasa belum yakin jika Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis telah meninggalkan Tanah Rencong.
Diketahui, Sabtu kemarin, masyarakat Aceh melakukan aksi “pengusiran” dan menolak kehadiran Cornelis di Aceh. Saat massa mendatangi Hotel Hermes Palace tempat Cornelis menginap, pihak hotel bilang Cornelis sudah check out.
Merasa belum yakin tuntutan mereka dipenuhi, pihak FPI Aceh mengaku akan terus melakukan pengawasan terkait keberadaan Cornelis di Bumi Serambi Mekah itu.
“Kata pihak Hermes, (Cornelis) dah cabut. Tapi kami belum yakin maka akan terus monitor,” ujar Ketua FPI Aceh, Tengku Muslem At-Tahiry, kepada hidayatullah.com, Ahad (07/05/2017) siang.
Meski demikian, Tengku Muslem menginstruksikan kepada segenap jajaran dan anggotanya, termasuk para anggota Laskar Pembela Islam (LPI), agar melakukan aksi dengan damai.
“Jangan terprovokasi dan jangan terpancing dan jangan anarkis, dan tidak boleh merusak, kita khusus aksi damai,” ujarnya.
Dalam aksi “mengusir” Gubernur Cornelis, FPI Aceh antara lain menuntut agar staf Pemerintah Provinsi Kalbar meninggalkan Aceh. “Karena Pemerintah Kalbar telah dzalim kepada ulama dan intoleran,” jelasnya.
Tengku Muslem mengatakan, pihaknya juga menolak segala bentuk kesyirikan yang dibawa ke Aceh karena Aceh merupakan Serambi Makkah.
“Mendesak Pemerintah Aceh untuk segera mengembalkan mereka dari Aceh, kalau tidak kami akan ajak umat Islam pecinta ulama untuk kembali melakukan aksi besar-besaran untuk nolak (mereka. Red),” ujarnya menyebut tuntutan berikutnya.
Tuntutan itu buntut dari pengadangan terhadap Ketua Umum FPI Ustadz Shabri Lubis oleh aparat keamanan di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalbar, Jumat (05/05/2017) malam. Pengadangan itu diduga buntut dari penolakan sekelompok masyarakat Kalbar atas kehadiran pimpinan FPI.
loading...
loading...