Antusiasme Gatot Jadi Capres Menggema Di Rapimnas Golkar
Tepuk tangan riuh dan teriakan sebagai calon presiden menggema dari peserta Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar untuk Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai menyampaikan pidato pembukaan.
Respon positif, antusiasme, dan seruan peserta Rapimnas II Golkar harus menjadi perhatian dari para elite partai di tingkat pusat.
"Elite Partai Golkar harus membaca apa yang terjadi hari ini. Semangat dan antusiasme peserta rapimnas terhadap Jenderal Gatot Nurmantyo adalah representasi kader akar rumput yang jujur tidak bisa dipaksa dan dihalangi," jelas Samsul Hidayat, fungsionaris DPP Golkar asal Jawa Barat di Novotel Hotel, Balikpapan, Kalimantan Timur (Senin, 22/5).
Menurutnya, aspirasi kalangan akar rumput Golkar jangan dipaksakan untuk tunduk pada hasil musyawarah nasional di Bali yang telah memutuskan mengusung kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
"Yang di Bali itu kan aspirasi segelintir elite partai yang tunduk terhadap skenario the man behind, karena saling melindungi kepentingan," beber Samsul.
Dia menyatakan bahwa Golkar hari ini tersandera oleh Jokowi dan segelintir elitenya. Maka apabila DPP Golkar tetap memaksakan kehendak untuk mengusung Jokowi berarti harus siap menghadapi gelombang pembangkangan yang luar biasa dari para kader.
Samsul menjelaskan, banyak mekanisme yang dapat membatalkan keputusan munas. Karena itu, elite Golkar harus dapat mendengarkan suara kader dengan jujur, dan membebaskan kader memilih dengan suara hati tentang siapa pemimpin Indonesia mendatang.
"Jokowi dicapreskan Golkar sejak munas di Bali 2016. Tapi satu kalimat pun dalam kesempatan apapun Jokowi belum pernah mengakuinya dan merasa dicapreskan Golkar. Harga diri partai sangat tergadai sekali. Rakyat dan kader Golkar sangat percaya kepada TNI, dan Jenderal Gatot Nurmantyo adalah figur alternatif yang saat ini selalu di depan menjaga kesatuan NKRI. Juga sangat bersahabat dengan rakyat," demikian Samsul.[rmol]
loading...
loading...