Tamasya Al-Maidah: 1,3 Juta Jemaah dari Penjuru Tanah Air Akan Banjiri TPS di DKI



Jelang putaran kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta yang akan dihelat 19 April, rangkaian aksi bela Islam bertajuk Tamasya Al-Maidah akan dilaksanakan. Diperkirakan ada 1,3 juta orang yang nantinya akan bergabung dari seluruh penjuru tanah air, tak hanya DKI Jakarta. Mereka berencana mendatangi TPS-TPS di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Ketua Panitia Tamasya Al-Maidah, Ansufri Idrus Sambo, mengatakan acara ini diselenggarakan untuk menampung animo masyarakat yang ingin menyaksikan langsung pesta demokrasi di ibu kota. "Ini aksi bela Islam, umat Islam berbondong-bondong 19 April nanti untuk mengawal, memantau, supaya pilkada berlangsung adil, jujur," kata Sambo di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/3).

Ada 1.300 TPS dalam Pilgub DKI nanti. Masing-masing TPS akan dihadiri 100 orang peserta Tamasya Al-Maidah. Artinya, akan ada 1,3 juta orang yang akan tumpah di seluruh TPS. "Ya, 1,3 juta orang. Ada 100 orang di tiap TPS, mungkin juga lebih," ujar Sambo.

Ia bahkan meyakini bahwa pasangan calon muslim akan memenangi pertarungan demokrasi itu. "Kita yakin paslon Islam akan menang. Kita ingin mengawal, supaya kemenangan ini tidak diciderai, dicurangi," tambahnya. Panitia Tamasya Al-Maidah bahkan telah menyiapkan acara takbir kemenangan menyambut gubernur muslim baru di Istiqlal.

"Setelah perhitungan, nanti salat maghrib berjamaah di Istiqlal, di situ lah kami akan maghrib berjemaah dan takbiran merayakan kemenangan pemimpin Islam," katanya. Namun ia menampik bahwa acara Tamasya Al-Maidah dikaitkan dengan dengan pasangan calon atau partai politik tertentu.


"Kami bukan parpol, bukan timses, tapi ini untuk menegakkan Al-Quran. Tamasya itu kan rekreasi. Senang-senang, sambil silaturahmi, saling mendoakan," ujar Sambo.

Panitia Tamasya Al-Maidah sendiri hingga hari ini, belum mengantongi izin dari pihak kepolisian. Menurut Sambo izin tidak diperlukan karena Tamasya Al-Maidah sifatnya bukan aksi, melainkan hanya kunjungan dari umat Islam yang ingin menyaksikan pemilihan.

"Tidak ada istilah izin, ini bukan aksi. Adanya mungkin nanti melapor saja ke aparat setempat," tegas Sambo.

Ia pun menjamin tak akan ada kericuhan dan intimidasi kepada pemilih di TPS. "Enggak usah terlalu khawatir. Aksi di Monas saja aman, masa ini cuma 100 orang tidak aman," kata Sambo.



loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...