Subhanallah, Kebutaan Tak Surutkan Semangat Gadis Ini Menjadi Hafidzah
Meski memiliki keterbatasan penglihatan, santriwati asal Tasikmalaya memiliki mental juara untuk menjadi pemenang dalam lomba Tilawatil Qur’an. Muslimah, gadis berusia 12 tahun ini terlihat bersemangat dalam mengikuti ajang Seleksi Tilawatil Qur’an di Masjid al-Muttaqin, Gedung Sate Bandung, Selasa (11/04).
Ketika ditanya apakah merasa kesulitan dalam menghafal, Muslimah mengakuinya. Pun demikian, ia tetap berusaha sabar untuk terus menghafal dan meningkatkan hafalannya. Ia berharap dapat memberi contoh kepada remaja lain yang masih memiliki penglihatan normal untuk lebih mencintai dan menghafal Al-Qur’an.
“Agak sulit sih menghafalnya, tapi harus sabar. Saya berharap, bagi mereka remaja yang masih punya penglihatan normal agar lebih mencintai Al-Qur’an dan menghafalnya, agar bisa jadi penolong di akhirat kelak,” ujar Muslimah.
Muslimah mengikuti ajang Seleksi Tilawatil Qur’an pada kategori 1 sampai 5 juz. Meskipun harus bersaing dengan para peserta yang memiliki penglihatan normal, semangatnya untuk menjadi juara tak lantas padam begitu saja. Selain berharap juara, santriwati Ponpes Al-Munawar Jarnaujiah ini memotivasi remaja lain agar tidak kalah dengannya.
“Bagi remaja yang masih memiliki penglihatan normal, jangan mau kalah sama saya ya. Dan jauhi perbuatan maksiat agar terjaga hafalannya,” ujarnya bersemangat.
Dalam mengfal, Muslimah menuturkan bahwa dirinya belajar dengan cara mendengar langsung bacaan dari gurunya. Bacaaan itu kemudian diikutiny dan diulang sebanyak 3 kali. Meski target dalam lomba ini 5 juz, namun ia berharap dapat menyelesaikan hafalan 30 juz dalam Al-Qur’an, agar bisa diamalkan dalam keseharian.
“Dengar langsung dari guru ngaji, dan saya ulang sebanyak 3 kali. Sulit sih, tapi harus sabar, saya berharap bisa hafal 30 jus,” ungkapnya.
Haji Supyan Sauri, selaku guru Muslimah, mengakui bahwa dalam membimbinya sedikit menagalami kesulitan. Ia bahkan harus mengulang sampai 3 kali atau lebih untuk memahamkan bacaan kepadanya. Namun, hal itu tetap ia lakukan dengan kesabaran demi kesuksesan muridnya.
“Harus diulang tiga kali biar bisa dihafal, memang agak sulit, tapi harus sabar demi keberhasilan anak-anak didik saya,” jelas Haji Supyan.
sumber : kiblat
loading...
loading...