Soal Agama & Politik, Jokowi Dinilai Tidak Paham Perkembangan Politik Dunia, "Pemikiran itu Sekuler Ekstrim"



Sejarawan yang juga Peneliti Insist Dr. Tiar Anwar Bachtiar memberikan tanggapan terkait pernyataan Jokowi bahwa Agama dan Politik harus dipisahkan.
"Statemen ini menandakan bahwa Jokowi tidak paham perkembangan politik di dunia. Apa yang disampaikan Jokowi sudah kadaluwarsa, pemikiran satu abad yang lalu," katanya kepada voa-islam.com, Jumat (31/03).
"Pemikiran ini dulu dikenal sebagai pemikiran sekuler ekstrim yang tidak pernah ada wujudnya dalam dunia kenyataan," tambahnya.
Di Eropa sendiri, lanjut Tiar, setelah eksperimen ratusan tahun untuk memisahkan agama dari politik, rupanya gagal total.
"Hingga kini partai-partai agama di negara-negarta Eropa masih kokoh berdiri. Sebagian bahkan memenangkan Pemilu. Simbol-simnbol agama juga tidak bisa dilepaskan dari politik," ungkap Ketua Umum Pemuda Persis 2010-2015 ini. 
"Apalagi Indonesia. Sejak indonesia berdiri, negara ini dasarnya adalah Pancasila yang sila pertamanya adalah 'Ketuhanan Yang Maha Esa'. Sila ini disepakati semua intelektual Indonesia sebagai pengakuan terhadap agama oleh negara. Jadi, secara prinsip memisahkan agama dari negara adalah pelanggaran terhadap konstitusi," pungkasnya. 


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...