Penundaan Tuntutan ke Ahok dan Teror ke Novel Wajah Buruk Hukum Indonesia




Tokoh Muda Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan keprihatinan buruknya wajah hukum di Indonesia atas dua peristiwa yang terjadi Selasa (11/4) kemarin. Dua wajah buruk hukum di Indonesia tersebut adalah tunduknya hukum atas intervensi kekuasaan dengan penundaan pembacaan tuntutan di sidang Ahok dan teror kepada Penyidik KPK, Novel Baswedan.

"Kita disuguhkan dengan dua peristiwa yang menunjukkan buruknya wajah hukum kita. Pertama, tunduknya hukum atas intervensi kekuasaan dengan ditundanya pembacaan tuntutan terhadap Ahok pada sidang kasus penistaan agama. Kedua, peristiwa teror terhadap aparat penegak hukum, dengan disiramnya Novel Baswedan dengan air keras," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (12/4).

Menurut Doli, Novel telah dikenal publik  sebagai penyidik KPK yang memiliki keberanian, objektif, dan profesional di dalam melakukan tugasnya sebagai penegak hukum. Namun kini ia menjadi korban dari orang-orang yang tentu tidak suka dengan sepak terjangnya dalam memberantas korupsi. 

"Sulit untuk tidak bisa disimpulkan bahwa kejadian yang menimpa Novel itu pasti erat kaitannya dengan pengungkapan kasus-kasus besar mega skandal korupsi yang sedang ditangani KPK hari-hari terakhir ini," jelasnya.

Apalagi, kata dia, beberapa kasus juga diduga melibatkan elite atau orang-orang penting di negara ini. Memang cukup aneh kenapa bisa seorang aparat penegak hukum bisa dengan mudahnya orang bisa menyentuh dan menyerangnya. 

Mudahnya teror kepada penegak hukum, lanjut dia, apakah ini sebuah bukti rapuhnya sistem keamanan negara ini. Sebab jangankan anggota masyarakat biasa, aparat penegak hukum saja bisa diserang dengan mudahnya. 

Atau, ia khawatir teror ke Novel ini bagian dari konspirasi politik pihak-pihak tertentu, sehingga orang keberanian untuk melakukan tindakan keji itu ke Penyidik KPK. Namun apapun alasan, latar belakang, motif, serta siapapun itu, semuanya tidak bisa diterima.  Kasus Novel ini harus diusut tuntas, dicari pelaku dan siapa aktor intelektual di belakangnya, bila memang ada. 

"Kami Generasi Muda Partai Golkar terus mendukung sikap, langkah, dan keberanian Novel Baswedan dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Kita do'akan semoga Novel cepat sembuh, pulih, dan segera bertugas kembali," ujarnya.



loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...