Pembubaran Tabligh Akbar Kepulauan Seribu, "Polisi harus bertindak, Bahaya Kalau yang Semacam ini Dibiarkan"
Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mohamad Taufik mengecam keras pembubaran paksa kegiatan tabligh akbar di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, yang diduga dilakukan pendukung pasangan petahana, Rabu siang (12/4).
"Jelas itu tindakan yang sangat biadab, brutal, ngawur. Masa pengajian dibubarkan," kata Taufik di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Jalan Cicurug Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/4).
Taufik meminta aparat kepolisian tidak tinggal diam dengan adanya peristiwa tersebut. Sebab, gesekan seperti ini dapat menggangu ketertiban di masyarakat.
"Polisi harus bertindak. Ini tidak boleh. Bahaya kalau yang semacam ini terus dibiarkan," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, beredar video yang menunjukkan adanya upaya pembubaran tabligh akbar di lapangan terbuka, Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, oleh sejumlah orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak.
Dalam rekaman video berdurasi 2 menit 48 detik itu terdengar suara seseorang tengah menyampaikan tausiah dan melantunkan salawat Nabi Muhammad SAW. Sementara, terlihat seorang pria dikelilingi beberapa orang berkemeja kotak-kotak mengolok-olok asal suara itu. Dia pun memanggil massa berkemeja kotak-kotak kumpul mendekatinya, di lapangan terbuka.
"Kumpul semua, kumpul! Kotak-kotak kumpul semua! Kumpul semua!" kata seorang pria berkaos hitam yang diduga kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Matumi, dengan nada tinggi.
Meski coba ditenangkan oleh seorang perempuan berkerudung, emosi dia tak kunjung mereda. Bahkan, ia pun melontarkan perkataan kasar kepada penceramah yang diketahui bernama Alfian Tanjung, pada tabligh akbar itu. "Gue perintahin habisin ini," ucapnya.
Tampak pula beberapa tentara dan polisi mencoba menenangkannya. Meski begitu dia tetap berupaya membubarkan tabligh akbar sambil terus berteriak-teriak.
loading...
loading...