Novel Baswedan, Musuh Para Koruptor
Di tengah persidangan dan penyidikan kasus megakorupsi proyek KTP elektronik (E-KTP), ketua satgas penyidikan kasus tersebut, Novel Baswedan, mendapat serangan teror berupa siraman air keras, di dekat tempat tinggalnya, kawasan Jl Deposito T, RT 03, RW 10, Kelurahan Pesanggrahan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta, sekira pukul 05.10 WIB, Selasa (11/4). Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut menderita luka serius di sebagian wajah dan kedua matanya.
Atas kejadian yang menimpa Novel, Ketua KPK, Agus Rahardjo meminta dukungan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar kejadian tersebut tidak terulang kembali kepada penyidik-penyidik instansi anti-rasuah tersebut. Kejadian tersebut, sambung Agus, tidak akan menyurutkan KPK untuk tetap konsisten bekerja untuk memberantas korupsi di Indonesia.
![]() |
Kondisi Novel Baswedan setelah disiram air keras Foto: konsisnews.com |
Novel merupakan seorang penyidik terbaik di KPK. Pria kelahiran Semarang pada tanggal 22 Juni 1977 adalah cucu dari salah satu pendiri bangsa, anggota BPUPKI, Abdurrahman (AR) Baswedan dan juga merupakan sepupu dari calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan.
Novel Baswedan lulus dari Akademi Kepolisian 1998. Pada tahun 1999 hingga 2005, Novel Baswedan bertugas di Bengkulu. Pada 2004, Novel Baswedan dipercaya memegang jabatan Kasat Reskrim Polres Bengkulu dengan pangkat Komisaris. Karena kinerjanya itulah, Novel Baswedan ditarik ke pusat, Bareskrim Mabes Polri. Pada 2007, Novel Baswedan ditugaskan Polri sebagai penyidik KPK.
Bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan adalah andalan. Dia dikenal sebagai penyidik yang tidak pernah pandang bulu. Dari serangkaian kasus yang ditangani lembaga anti-rasuah tersebut, Novel Baswedan selalu berada di barisan terdepan. Novel Baswedan selalu dipercaya memimpin kasus-kasus korupsi yang dugaan kerugian negaranya besar. Belum lagi dugaan keterlibatan orang-perang penting dalam kasus besar, selalu ada Novel Baswedan.
Seluruh jajaran staf dan para petinggi KPK sepakat bahwa Novel merupakan penyidik terbaik yang merupakan motor pergerakan KPK selama ini. Bahkan mantan ketua KPK, Johan Budi, pernah mengatakan; "yang senang Novel dipenjara berarti ia koruptor".
Mengingat novel baswedan telah memenjarakan banyak nama nama besar, tentu saja ia memiliki banyak musuh. sepanjang karirnya bertugas untuk KPK, novel sudah sering mendapat teror dan ancaman baik langsung kepada dirinya maupun keluarganya.
Pada Oktober 2012, sejumlah anggota Polri mendatangi gedung KPK untuk menjemput Novel, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penembakan terhadap pencuri sarang burung walet di Lampung pada 2004. Penetapan tersangka itu dilakukan tak lama setelah Novel memimpin penggeledahan di Korlantas Polri. Saat itu, Novel menjabat sebagai Kepala Satgas kasus simulator SIM yang menjerat Irjen Djoko Susilo, Kakorlantas. Novel membantah memerintahkan penembakan terhadap pencuri sarang burung walet. Kasus itu hingga mengakibatkan dua institusi, KPK dan Polri memanas.
![]() |
Novel Baswedan saat di bawa ke Jakarta Eye Centre Foto: tribunnews.com |
Terjadinya kasus penembakan pencuri sarang saat Novel menjabat kepala satuan reserse kriminal di Polres Lampung. Novel dianggap bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Kasus ini kembali muncul pada pertengahan 2015. Pada 1 Mei 2015 dini hari, Novel ditangkap di rumahnya di Kelapa Gading. Pada akhirnya Novel dibebaskan karena tidak cukup bukti. Kejaksaan Agung menerbitkan surat keputusan penghentian penuntutan (SKPP) atas dugaan menganiaya seorang pencuri sarang burung walet hingga tewas pada 2004.
Terkait dengan kasus penembakan pencuri sarat burung wallet, membuat Novel memutuskan untuk melepaskan "seragamnya" di Polri dan bergabung sebagai penyidik KPK tahun 2014.
Saat ini, Novel diketahui juga terlibat dalam penyidikan kasus mega korupsi E-KTP dan menjadi Ketua Satgas Penyidik. Kasus E-KTP ini merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun. Kasus tersebut juga diketahui menyeret sejumlah nama besar yang diduga terlibat dalam mega korupsi itu, seperti Ketua DPR RI Setya Novanto, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Menteri Dalam Negeri periode 2009-2014, Gamawan Fauzi beserta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Selain itu, Kasus Korupsi Wisma Atlet SEA Games Palembang juga pernah ditangani oleh Novel. Kasus yang merugikan negara sebesar kurang lebih Rp25 miliar tersebut menyeret Bendahara Partai Demokrat, M. Nazaruddin dan Angelina Sondakh. Novel berhasil melacak dan membawa M Nazaruddin yang sempat kabur ke Cartagena, Kolombia.
Selanjutnya, Novel juga berhasil mengungkap dan memenangkan di pengadilan terkait kasus suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia tahun 2004. Kasus itu menjerat istri mantan Wakil Kepala Polri Komjen (Purn) Adang Daradjatun, Nunun Nurbaeti dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom. Pada kasus ini, Novel berhasil menyidik, melacak dan membawa Nunun Nurbaeti yang kabur dari luar negeri terkait suap untuk 39 anggota DPR RI pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004.
Selanjutnya, Novel juga berhasil mengungkap dan memenangkan di pengadilan terkait kasus suap cek pelawat pada pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia tahun 2004. Kasus itu menjerat istri mantan Wakil Kepala Polri Komjen (Purn) Adang Daradjatun, Nunun Nurbaeti dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom. Pada kasus ini, Novel berhasil menyidik, melacak dan membawa Nunun Nurbaeti yang kabur dari luar negeri terkait suap untuk 39 anggota DPR RI pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar juga turut dipenjarakan oleh Novel lantaran kasus sengketa Pilkada. Hakim memutuskan saat itu bahwa Akil terbukti bersalah dan dihukum kurungan penjara seumur hidup.
Kemudian, Politikus PAN Wa Ode Nurhayati yang terjerat kasus pencucian uang secara berulang kali selama kurun waktu tahun 2010-2012 hingga berjumlah Rp50,5 miliar, salah satunya kasus suap proyek penyesuaian infrastruktur daerah. Pada akhirnya, Ia dihukum kurungan penjara selama 6 tahun.
![]() |
Novel Baswedan Foto: blogspot.com |
Novel juga merupakan penyelidik, pelacak, dan penangkap Bupati Buol Amran Batalipu. Pada kasus suap anggaran Pekan Olahraga Nasional di Riau juga ditangani oleh Novel. Kasus lain yang ditangi oleh Novel adalah perkara dugaan suap dan gratifikasi Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan.
Novel Sosok Yang Religius Dedikasinya dalam bertugas memang sangat cemerlang, namun dalam kesehariannya novel merupakan pria pendiam yang santun dan taat beribadah. ia tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu. Bahkan saat berada di rumahnya ia selalu menyempatkan diri untuk melakukan sholat berjamaah di masjid bersama warga sekitar. Ibadah puasa sunnah pun sering ia jalani, selain puasa senin kamis, ia juga biasa melakukan puasa Daud.
Sosok Novel Baswedan dikenal sebagai seorang penegak hukum yang professional, jujur, lurus hati, dan berprestasi. Selain itu, dalam bertugas, Novel juga bekerja didasari atas iman dan taqwa kepada ALLAH SWT. Novel merupakan sosok panutan yang membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
sumber : ngelmu
loading...
loading...