Nah Loh, Cerita Saksi yang Salat Bareng Djarot: Gak Ada Kata "Usir" Tuh



Warga RT 03/RW 01, Yus Holungo menyebut tidak ada jemaah di Masjid Jami Al-Atiq, Tebet, Jaksel, yang meneriakkan kata 'usir' usai menunaikan salat Jumat yang dihadiri Djarot Saiful Hidayat. Situasi saat itu memang ramai, namun Yus tak mendengar teriakan 'usir'.

Menurut Yus, Djarot usai salat Jumat (14/4), langsung meninggalkan masjid. Pengurus dan jemaah menurutnya masih berada dalam masjid menunaikan salat Ba'diyah.

"(Djarot) sudah sampai di luar baru tuh kita-kita yang di dalam, sebagian pengurus (bicara) ada apa tuh, tiba-tiba ada 'takbir...'," kata Yus saat ditemui detikcom, Sabtu (15/4/2017).

Siang itu menurut Yus terjadi keriuhan karena banyak orang di sekitar masjid. Yus mengaku hanya mendengar takbir dan penyebutan nama Djarot. 

"Saya sendiri nggak denger tuh kata usir-usir. Karena kita di sini kan ramai nih. Banyak orang. Jadi nggak jelas kata usirnya. Kayaknya nggak adalah," ujar Yus.

Soal pihak yang berteriak saat Djarot keluar masjid, Yus mengaku tidak mengetahui. Yus kembali menegaskan saat teriakan muncul dirinya masih di dalam masjid.

"Pak Djarotnya sudah di jalan. Tapi yang usir-usir kita nggak terlalu memperhatikan itu ada apa enggak, karena ramai. Kalau ada mungkin yang di dekat Pak Djarot kali, jemaah-jemaah yang di belakang. Kita kan nggak tahu jemaah itu siapa, dari mana, mau apa kan nggak tahu," imbuh Yus.

Yus yang pernah jadi sekretaris masjid ini Masjid Jami Al-Atiq menyebut kedatangan Djarot ke masjid tak banyak diketahui pengurus termasuk jemaah. Yus baru mendengar Djarot akan datang untuk salat Jumat dari marbut yang diberitahu kapolsek.

Marbut sempat bertanya ke Yus soal kehadiran Djarot. Yus menegaskan Djarot harus tetap diterima untuk salat.

"Suruh masuk dong. Orang mau salat Jumat, masa mau diapain. Masuk," ujar Yus menceritakan percakapannya dengan marbut.

Kedatangan Djarot tak terlalu diperhatikan. Namun menurut Yus, Djarot datang dengan pengawalan. Sejumlah polisi juga terlihat di area masjid.

"Dia (Djarot) masuk (dari arah pintu depan), tapi terus ke (arah pintu) belakang. Masuk dari situ, sama pengawalnya berapa orang. Tapi duduk di belakang, dia nggak duduk di depan," sebut Yus.

Di dalam masjid, pengurus masjid sambung Yus membacakan pengumuman salah satunya soal keuangan. Menurut Yus pengurus masjid tersebut juga tak tahu menahu kehadiran Djarot.

"Jadi pas dia baca pengumuman, soal keuangan, rencana salat gabungan, dan macam-macam. Terakhir dia baca juga itu, biasa, imbauan kepada jemaah untuk memilih pemimpin yang muslim, dia nggak tahu ada Djarot. Lalu pemilih yang kafir itu haram. Terus dia bilang di masjid ini kita tidak melayani orang munafik. Dan itu sudah dilakukan bukan baru sekarang. Kira-kira 2-3 bulan yang lalu selalu begitu pengumumannya," sambung Yus. (dtk)

loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...