Modus Bagi-Bagi Sembako, Paling Banyak Diduga Dilakukan Timses Ahok-Djarot
Anggota Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri menyebut pelanggaran dugaan suap dengan cara pemberian sembako paling terbanyak dilakukan tim sukses Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Dia pun menyarankan kepada timses kedua pasangan untuk tidak melanjutkan aksinya lagi.
“Apa lagi dalam masa tenang ini,” cetus Jufri di Kantor Bawaslu DKI, Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 16 April 2017.
Menurut Jufri, modus bagi-bagi sembako sangat beragam. Di antaranya dikemas dengan pasar murah yang tujuannya menarik simpati warga agar memilih pasangan calon tertentu saat masa pencoblosan suara.
“Kalau jualnya dengan harga wajar tak masalah, tapi kalau yang sudah dijual dengan kelewatan, misal harganya Rp30 ribu dijual Rp3 ribu, nah ini yang kelewatan,” kata dia
Modus bagi-bagi sembako ini kata Jufri dilakukan secara merata di seluruh wilayah DKI Jakarta, bahkan hingga menjangkau Kepulauan Seribu.
Salah satunya modus paling terbaru terjadi di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang diduga dilakukan oleh pendukung pasangan nomor dua.
“Terakhir di Kelapa Gading, kami amankan ratusan paket sembako yang diduga dari pendukung paslon dua bungkusnya merah,” jelas Jufri.
Sebelumnya, sekelompok orang yang mengenakan baju kotak-kotak khas pendukung Ahok-Djarot diketahui membagi-bagikan sembako kepada warga di Kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur, pada Jumat, 14 April 2017.[akt]
loading...
loading...