"Koruptor e-KTP & RSSW tak Segera Ditangkap, Teror pada Novel Baswedan Cs akan Berlanjut"
Penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan tidak lepas dari persoalan kasus korupsi besar yang sedang ditangani oleh KPK, yakni kasus e-KTP dan skandal RS Sumber Waras (RSSW).
Sinyalemen itu disampaikan Ketua Progres 98 Faizal Assegaf (12/04). Faizal mengingatkan, selama koruptor kakap yang terlibat dalam kedua kasus tersebut tidak segera ditangkap, maka dikhawatirkan akan muncul teror susulan yang dapat memicu kemarahan rakyat.
Faizal menduga, teror pada Novel Baswedan patut dicurigai bermotif politik terkait dengan memanasnya Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, terutama terkait korupsi e-KTP dan RSSW. "Novel Baswedan adalah sepupu Anies Baswedan, dan keduanya dikenal sangat akrab," ungkap Faizal.
Faizal mengatakan, kasus e-KTP dan skandal RSSW telah menjadi isu panas jelang Pilgub DKI. Baik secara hukum maupun politik, para aktor yang diduga terlibat dalam dua kasus tersebut merupakan rival politik Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Kasus e-KTP dan skandal korupsi pembebasan lahan RSSW telah membuat elektabilitas Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) anjlok. Dan soal kasus e-KTP sorotan publik tertuju pada Ketum Golkar Setya Novanto dan sejumlah politisi lainnya," jelas Faizal.
Menurut Faizal, munculnya teror pada penyidik KPK Novel Baswedan, semakin menunjukan bahwa hukum di negeri ini telah dikuasai oleh koruptor kelas kakap. "Lambannya penuntasan kasus e-KTP dan RSSW oleh KPK untuk menyeret aktor utama, kian memperjelas bahwa KPK telah tersandera oleh tangan-tangan jahat yang berkuasa," kata Faizal.
Di sisi lain, kata Faizal, Rezim Jokowi tampak tidak serius mendorong KPK untuk menuntaskan kasus e-KTP dan lebih khusus skandal Sumber Waras yang diduga melibatkan Ahok. [ito]
loading...
loading...