Jokowi Kecewa Udah Dipayungi Tapi Investasi Ke China Lebih Gede, BKPM: Itu Hanya di Atas Kertas



Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedikit kecewa karena nilai investasi Arab Saudi di Indonesia hanya sebesar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 89 triliun. Sementara di China, Arab Saudi menjanjikan investasi hingga US$ 65 miliar atau sekitar Rp 870 triliun.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, mengatakan Indonesia tak perlu kecewa dengan perbandingan jumlah investasi Arab Saudi di dalam negeri dengan China. Pasalnya, nilai-nilai tersebut hanya sebatas rencana, dan belum terealisasi.

"Jadi sebetulnya seberapa pun rencana itu, yang penting realisasi. berapa pun nilainya itu harus direalisasi yang paling penting. Di China itu perlu di buktikan realisasinya. Enggak usah kita sibuk ke rencana-rencana saja, hanya di atas kertas saja," kata Azhar kepada kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

"Misal, banyak tanda tangan MoU nilainya ratusan juta dolar, tapi tidak ada satupun yang terealisasi untuk apa? itu kan hanya di atas kertas. Kan boleh saja rencana investasi di sana-sini," sambungnya.

Azhar menegaskan, yang dibutuhkan dari investasi itu ialah bentuk realisasinya. Sebab, kata dia yang menggerakan ekonomi ialah realisasi investasi, bukan hanya sekedar janji di atas kertas.

Oleh sebab itu dirinya mengatakan, yang saat ini harus dilakukan ialah mendorong agar rencana investasi tersebut dapat diwujudkan dengan nyata.

"Kami dari BKPM bagaimana mewujudkan rencana tersebut jadi realisasi. Tugas kita bersama bagaimana supaya iklim investasi di Indonesia menjadi lebih baik. Kalau kita bicara terus rencana-rencana itu enggak ada artinya kalau enggak ada realisasi," tuturnya. (dtk)

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...