Hujan Sembako, Ada Nama Aria Bima dan Djan Farid yang Pesan 30 Ton Beras



Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)Aria Bima dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versimuktamar Jakarta Djan Faridz diduga terlibat dalam politik uang menjelang pemungutan suara dalam Pilkada DKI putaran kedua. Bentuknya, berupa pembagian sembako. Dugaan itu muncul berdasarkan keterangan seorang pedagang beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, bernama Billy Haryanto alias Billy Beras.

Billy mengatakan pedagang Pasar Induk Cipinang menerima pesanan berton-ton beras yang nilainya lebih dari Rp 500 juta dari tim pemenang pasangan inkumben, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Salah satu pemesan adalah Aria Bima. Bahan pokok itu dibagikan ke berbagai wilayah, terutama Jakarta Timur dan Selatan.

Pemesan lain, kata Billy, adalah Djan Farid yang juga pendukung Basuki-Djarot. Ia memesan 30 ton beras, yang dikirimkan ke Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di depan Tempo, Billy menelepon Arya Bima dan menyatakan semua pesanan sudah dibagikan.

Dimintai konfirmasi secara terpisah, Aria Bima mengatakan pernah meminta beras ke Billy. Tapi, kata dia, permintaannya tak dipenuhi pedagang beras asal Sragen, Jawa Tengah, itu. Ia menyebut Billy adalah pendukung Anies karena “Ahok merusak distribusi di Cipinang.” Djan Farid menyatakan Billy memfitnahnya, “Saya bukan padagang, tidak jualan beras. Pilkada? Saya juga bukan calon.”

Badan Pengawas Pemilu sudah menemukan indikasi adanya politik uang berupa pembagian sembako. Pengawas menerima laporan setidaknya dari tujuh tempat penyimpanan bahan pokok milik tim pemenang pasangan inkumben. Dua lokasi berada di Jakarta Selatan, dua Jakarta Barat, dan masing-masing satu di Jakarta Utara, Jakarta Timur, serta Kepulauan Seribu. “Akan kami klarifikasi lebih lanjut," ujar Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti, Senin, 17 April 2017.

Basuki mengklaim sejak dulu menolak politik uang. Karenanya, gubernur yang biasa disapa Ahok itu menyatakan tidak terlibat kegiatan itu. “Saya paling nggak suka bagi-bagi sembako," kata dia di Monumen Nasional. Ia meminta masyarakat melapor ke polisi atau pengawas pemilu bila menemukan kegiatan itu oleh timnya. [tco]

loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...