Gerindra Terjunkan 10 Ribu Satgas Terlatih Bermilitansi Tinggi Di Jakbar Dan Jakut
Partai Gerindra menyiapkan 10 ribu tim satuan tugas yang terlatih dan punya militansi tinggi menjelang pemungutan suara putaran dua Pilkada DKI Jakarta pada 19 April mendatang.
Wakil Sekjen DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan, tim satgas akan disebar di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Terutama di 450 TPS yang dicurigai terjadi pengelembungan suara pada putaran pertama 15 Februari lalu.
"Gerindra menyiapkan 10 ribu tim satgas, dan akan menjaga seluruh TPS. Tim ini di luar saksi yang telah disiapkan bersama," terangnya saat dihubungi wartawan, Kamis (13/4).
Menurut Andre, satgas akan berjaga dan mengamankan TPS, khususnya 450 TPS di Jakbar dan Jakut. Dua wilayah yang pada putaran pertama lalu ditengarai terjadi penggelembungan suara oleh tim pemenangan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Djarot). Angka penggelembungan suara bahkan diduga mencapai 168 ribu.
Indikasi kecurangan dilakukan dengan menggunakan Formulir C6 atau surat pemberitahuan kepada pemilih yang sebelumnya telah diberikan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Gerindra dalam hal ini sudah meminta saksi dan satgas yang diterjunkan untuk benar-benar teliti dan seksama mencermati setiap pemilih yang datang ke TPS. Dengan meneliti apakah nama yang tercantum dalam Formulir C6 sesuai dengan KTP pemilih yang datang.
"Di kantong-kantong suara incumbent itu kita curigai ada penggelembungan suara menggunakan C6. Misal majikannya pergi memilih menggunakan e-KTP, asisten rumah tangga pakai C6," beber Andre.
Andre yang juga anggota tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) menambahkan, kecurangan lain yang patut dicurigai dalam pencoblosan adalah berdatangannya saudara atau kerabat pemilih dari luar kota. Seperti halnya asisten rumah tangga, saudara atau kerabat dari pemilih yang juga menggunakan Formulir C6.
"Jika ada kejadian ini di TPS kami sudah minta saksi dan satgas di TPS untuk segera menangkap pelaku dan menyerahkannya ke Panwaslu dan kepolisian," ujarnya.
Tim yang diterjunkan tidak akan memberi toleransi terhadap berbagai bentuk kecurangan dalam putaran kedua. Para pelaku pelanggaran, khususnya di 450 TPS di Jakbar dan Jakut akan langsung ditangkap dan diserahkan ke Panwaslu dan kepolisian jika terbukti.
"Kami tidak ingin ada kecurangan apalagi provokasi dan intimidasi dari pihak-pihak tertentu seperti putaran pertama lalu, cukup sudah kejadian Iwan Bopeng. Kami komitmen pengamanan Pilkada DKI agar berlangsung aman, damai dan secara jujur dan adil," demikian Andre.
loading...
loading...