#Flashback 'Jika Ahok Tidak Dipenjara, Kami akan Buat Jakarta Bergetar'


Auditorium Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, menjadi tempat sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakawa Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (3/1/2017). 

Massa anti-Ahok yang menempati sisi utara Gedung Kementerian Pertanian, tak henti-hentinya menyuarakan takbir. 

Hasan (34), warga Cibinong, mengaku sudah datang sejak malam dan menginap di Masjid Al Ikhlas, Jalan Raya Ragunan, Jatipadang, Jakarta Selatan. 

"Sudah datang dari semalam. Kami juga salat subuh di sana, bareng sama enam orang lainnya dari Cibinong," ungkapnya kepada Warta Kota.

Hasan menghadiri sidang Ahok tanpa ada ajakan dari siapa pun.
"Saya murni dari diri saya. Saya mau mendukung umat muslim, jadi tidak ada ajakan dari orang lain," katanya.
Hingga kini, kubu pendukung dan anti-Ahok terus melakukan orasi.

Di tengah orasinya, salah satu orator anti-Ahok yang berada di mobil komando mengatakan, hukum harus bisa berlaku adil.

"Jika pelaku hukum berlaku adil, maka kami akan dukung. Tapi jika tidak ada keadilan, kami dari Sabang sampai Merauke akan melakukan revolusi," tegasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pendukung Ahok seharusnya malu, karena orang yang mereka dukung telah menistakan agama.
Sang orator juga menuding Ahok telah melakukan korupsi.
"Seharusnya Ahok itu sudah ditangkap dari dulu, namun Allah telah menurunkan hidayah ke Ahok melalui mulutnya yang berbicara kasar, sehingga ia terjebak dalam penistaan agama. Jika nanti Ahok tidak dipenjara, maka kami massa bela Islam akan membuat Jakarta bergetar," lanjutnya.
"Kami tidak akan tahu bagaimana jika Ahok tidak dipenjara. Yang pasti kami akan melakukan revolusi. Allahu Akbar," tambahnya. 
Dipenjara bareng Ahok
Sementara itu sebelumnya ada seorang pria bernama Bambang asal Pemalang, Jawa Tengah, datang ke Rumah Lembang sambil menangis dan mengulang apa yang diucapkan terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di Kepulauan Seribu.
Bambang yang lahir di Jakarta mengaku mengidolakan Ahok. Dia berpandangan, kebijakan yang dibuat calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua tersebut, berhasil membangun ibu kota. Bambang sebut Ahok sebagai sosok yang bersih. 
"Kita doakan Pak Ahok sehat, biar jadi gubernur lagi. Biar beliau dapat memberikan contoh kepada yang lain bagaimana menjadi pemimpin," ucap Bambang di posko pemenangan Ahok-Djarot, Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2016).
Bambang lantas menyinggung kasus penodaan agama yang menjerat Ahok. Tiba-tiba, pria ini langsung berdiri dari kursi, di panggung utama Rumah Lembang.
Dia menyitir Surat Al Maidah ayat 51, sama seperti saat Ahok mengucapkannya di Kepulauan Seribu, 27 September 2016 lalu. Ucapan yang sama, yang membuat Ahok duduk di kursi terdakwa kasus penodaan agama.
"Jangan pernah mau dibohongin orang pakai Surat Al Maidah ayat 51. Jadi kalau memang Ahok harus salah dan dimasukin penjara, harusnya saya juga diperlakukan hal yang sama. Saya bakal temenin Ahok," seru Bambang.
Bambang mengaku telah mendapat restu dari keluarga untuk masuk bui bersama Ahok, termasuk anaknya, yang mengaku bangga dengan Bambang.
"Dia bilang, 'tidak apa-apa Pak, kakak malah bangga, karena Bapak masuk penjara bukan karena kriminal, tapi sudah ngebelain Ahok'," tutur Bambang menirukan ucapan anaknya.
Bambang sempat terisak hingga meneteskan air mata di atas panggung. Dia sedih melihat ada perpecahan di Indonesia karena perbedaan suku, ras, agama, dan antar-golongan.
"Jangan lagi negara ini hancur karena perbedaan," ucap Bambang. (Dennis Destryawan)


loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...