Waspada! Tim Anies-Sandi Akui Temukan Puluhan Ribuan Data Pemilih Invalid
Tim pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut tiga pemilihan gubernur (Pilgub) DKI, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno, menemukan indikasi ada beberapa daftar pemilih yang invalid atau tidak terdata secara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Wakil Ketua Bidang Data dan Saksi Tim Pemenangan Anies-Sandi, Ahmad Sulhy, menjelaskan sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI mengumumkan daftar pemilih sementara (DPS) pada putaran kedua ini. Pada putaran pertama di Jakarta Barat, pihaknya telah menemukan puluhan ribuan data pemilih yang invalid.
"Jakarta Barat dulu ditemukanlah 28.000 sekian data pemilih putaran pertama yang terdaftar dalam DPT dianggap invalid karena tidak sesuai dengan ketentuan penomoran di kartu keluarga ataupun NIK," ujar Ahmad di Posko Pemenangan Cicurug, Jakarta Pusat, Kamis (23/3).
Setelah penetapan DPS, Ahmad menuturkan kembali menemukan data pemilih invalid di Kepulauan Seribu sebanyak 218 dalam data kependudukannya. Kemudian, lanjut Ahmad, di Jakarta Utara ditemukan sekira 19.000 data pemilih yang terindikasi invalid.
"Lalu Jakut ada 19.000 itu baru dari lima kecamatan nanti kita tuntaskan satu kecamatan baru wilayah lain sehingga kita ingin tidak ingin lama baru dapat satu kota kita beri tahu," jelas Ahmad.
Dengan adanya temuan indikasi tersebut, Ahmad menyebutkan akan menyampaikan temuannya ke KPU DKI dan Bawaslu DKI serta Dinas Dukcapil. Tujuannya, kata dia untuk menyempurnakan jumlah data pemilih yang proporsional.
"Prinsipnya kami ingin bantu ingin data pemilih di putaran kedua betul-betul berkualitas tidak ada yang mencurigakan. Agar pemilih Jakarta itu memang yang memenuhi syarat kependudukan," tutupnya. [rmol]
loading...
loading...