Prabowo Curiga Ahok Kampanye Terselubung, Nih Buktinya



Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengkritisi pengarahan PPSU ke Balaikota oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia mencurigai gubernur memanfaatkan momentum Pilkada putaran kedua 19 April mendatang. 

Sebab, kata dia, Gubernur Ahok sebelumnya tidak pernah melakukan momentum tersebut. "Inilah pentingnya kenapa petahana diwajibkan untuk cuti dalam pilkada. Karena dapat memanfaatkan momentum kampanye berbalut kerja maupun menjalankan program," ujar Prabowo, kemarin (3/3).

Politisi Partai Gerindra itu meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) lebih jeli dan segera memeriksa serta bertindak tegas terhadap kegiatan-kegiatan petahanan yang berindikasi kampanye terselubung. "Kalau begini kan jadi nggak adil dong. Kasian lawannya. Dia (ahok) udah nyolong start mulai duluan, sementara lawannya belum ngapa-ngapain," pungkasnya.

Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif mengaku sudah mendengar hal tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut seharusnya bisa ditunda karena jelang pencoblosan Pilkada putaran kedua. Kegiatan itu, kata Syarif, tentu berpotensi menjadi alat kampanye. 

Dia menyatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu terkait adanya indikasi politis dalam acara tersebut. "Kami akan kaji dahulu. Kegiatan ini berpotensi menjadi alat kampanye petahana," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan perwakilan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Air, hadir dalam acara yang dihelat di Balai Agung, Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (2/3). Acara itu, merupakan undangan dari Ahok kepada perwakilan PPSU dan UPK Badan Air, lantaran dirinya ingin mengucapkan terima kasih secara langsung.

Dalam sambutannya, Ahok mengungkapkan, dengan kinerja yang tinggi, gaji PPSU tidak sesuai. Sayangnya, dirinya belum bisa menaikkan gaji yang sesuai.  Untuk itu, sebagai bentuk terima kasih, dirinya ingin memberikan mereka kesejahteraan dengan sejumlah program. Diantaranya Kartu Jakarta Pintar (KJP), BPJS, peningkatan pendidikan hingga perguruan tinggi dan sebagainya.

"Kami juga akan membuat pasar grosir melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pasar Jaya agar PPSU dan warga lainnya dapat membeli kebutuhanya dengan harga murah," kata Ahok. Ahok pun meminta agar 19.000 anggota PPSU, 3.800 pasukan biru, dan 3.000 pasukan UPK badan air melaporkan bila ada warga di lingkungannya yang mengalami kesulitan. 

Khususnya para lanjut usia (lansia) dan anak-anak yang mengalami kesulitan pendidikan karena biaya. "Kami juga akan memberikan tiket nonton bioskop 21 kepada PPSU, UPK badan air, pasukan biru dan sebagainya. Bahkan kami meminta Dinas Pariwisata untuk menganggarkan pembelian tiket bioskop,” ucapnya kala itu.

Bahkan, Ahok menjanjikan, ke depan pihaknya meminta Pasar Jaya mebangun gedung bioskop. ”Jadi dengan kerja keras ini, kalian bisa mendapatkan hiburan," pungkasnya.

Sementara itu, Presidium Relawan Pemenangan pasangan calon Gubernur (Cagub)-wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno gelar konsolidasi menyikap calon petahana pada putaran kedua Pilkada 19 April mendatang. 

Aktivitas petahana sangat mungkin memanfaatkan kekuasaannya demi meraih kemenangan. Presidium Relawan Pemenangan Anies-Sandi, Budi Siswato melihat besar kemungkinan petahana memanfaatkan fasilitasnya pada putaran kedua untuk menarik perhatian warga demi kembali menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membantah jika ada anggapan yang menyebut dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan kampanye terselubung saat mendatangi sejumlah wilayah Jakarta atau melakukan sejumlah program Pemprov DKI. 

Djarot menjelaskan, apa yang dia dan Ahok lakukan saat ini, termasuk mengeluarkan sejumlah program merupakan kewajiban sebagai pemimpin daerah. Di samping itu, program yang saat ini dijalankan, lanjut Djarot, merupakan program lanjutan dari kepemimpinan Joko Widodo dan Ahok saat menjabat sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta. 

"Masa kepemimpinan sampai 2017. Kami komitmen visi misi, janji Jokowi-Basuki dilanjutkan. Kok kampanye, ya nggak dong," tandasnya. 

sumber : jawapos

loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...