Pidato Ahok di Kepulauan Seribu, Ahli: 14 Kata Menyinggung Pilkada
Ahli bahasa sekaligus Guru Besar Linguistik Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Bambang Kaswanti Purwo, menyampaikan kesaksian terkait pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu yang menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51, September 2016.
Ia menyatakan, konteks pemilihan kepala daerah (pilkada) dalam pidato Ahok itu muncul pada menit kesebelas dimana terdapat 14 kata yang menyinggung pilkada.
“Misalnya ‘kalau saya tidak terpilih’ dan ‘kalau tidak bisa pilih Ahok program jalan terus’, namun dalam pidato tetap yang mayoritas adalah tentang program,” tuturnya dikutip Antara.
Hal itu ia sampaikan saat memberikan keterangan dalam sidang ke-16 kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (29/03/2017).
Ia pun menjelaskan terdapat 2.987 kata dalam pidato Ahok tersebut secara keseluruhan.
“Masing-masing kata ‘Al-Maidah’ dan ‘dibohongi’ muncul sebanyak satu kali dan kata lainnya seperti ‘program’ dan ‘ikan laut’ banyak muncul,” ucap Bambang.
Namun di sisi lain ia berpendapat, pidato Ahok itu tidak ada unsur kampanyenya.
“Dalam pidato itu inti yang diangkat adalah mempromosikan progam budidaya kelautan dan budiyaya hasil benih, itu yang saya lihat dari inti pidatonya,” ujar Bambang.
Diketahui selama ini, pidato Ahok di Kepulauan Seribu tersebut dinilai banyak pihak mengandung unsur ‘kampanye’. Saat berpidato, Ahok berstatus sebagai Gubernur DKI Jakarta, dimana saat itu ia sudah digadang-gadang akan mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai calon gubernur.
loading...
loading...