Hati-hati! Banyak Kasus Keluarga Akibat Agama Dijauhkan dari Kehidupan Sehari-hari


Ketua Umum Gerakan Ibu Negeri (GIN) Neno Warisman mengatakan kasus perdata terkait anak kandung yang bersama suaminya menggugat ibu 1,8 miliar, ini termasuk persoalan kasuistik.
“Kasuistik, kasus bangetlah. Artinya nggak lumrah terjadi,” tegas wanita yang akrab disapa Bunda Neno saat berbincang dengan hidayatullah.com, belum lama ini.
Menurut Bunda Neno, kasus seperti itu tidak bisa dibiarkan. Sebab, setiap kasus ini mewakili masyarakat yang ada di sekitarnya.
“Ada apa dengan masyarakat di situ. Ketika kasus Ariel, misalnya. Pasti ada sesuatu yang terjadi di masyarakat. Contoh, bebasnya warnet yang tanpa aturan lalu menyebabkan anak-anak bisa mudah mengakses situs porno tanpa sepengetahuan orangtua,” jelas Bunda Neno.
Bunda Neno menyatakan kasus anak kandung menggugat ibunya ini bisa menjadi sebuah peringatan untuk semua keluarga di Indonesia.
“Jadi, kalau ada kasus seperti itu, ini namanya puncak. Di bawahnya pasti ada kasus-kasus yang lebih rendah tingkatannya seperti kehilangan rasa kepercayaan antara anggota keluarga. Artinya itu seperti gunung es. Jika meletus, pasti ada kasus-kasus di bawahnya. Nah, kasus gunung es ini lebih menakutkan dari pada kasus itu sendiri. Jika kasus di bawah mungkin hanya 1 atau 2 letupannya. Tapi, kasus gunung es yang harus kita waspadai,” bebernya mengimbau.
Masih menurut Bunda Neno, salah satu faktor penyebab persoalan dalam lingkungan keluarga yaitu saat agama dijauhkan dari kehidupan sehari-hari.
“Jelas, ini sangat berbahaya,” tutupnya.*


loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

loading...