Bandung Lautan Api, Pengorbanan Dahsyat dalam Sejarah RI



PERJUANGAN melalui kontak senjata dan diplomasi seringkali saling berseberangan. Saat pemerintah RI memerintahkan A, tentara republik merasa sulit mematuhi dan pada akhirnya harus melancarkan aksi B.
Ini yang terjadi di Bandung, 24 Maret 71 tahun lampau (1946). Saat Perdana Menteri Sutan Sjahrir memerintahkan tentara republik keluar dari Kota Bandung dalam merespons ultimatum sekutu, Panglima Besar Jenderal Soedirman memerintahkan mempertahankan Bandung hingga titik darah penghabisan
Yang berada di tengah-tengah itu dan harus punya keputusan menentukan, tak lain adalah Kolonel Abdoel Haris Nasution. Komandan Divisi Siliwangi yang biasa disebut “Pak Nas” itu, mesti putar otak merespons dua perintah yang berseberangan itu.
Hal ini tak lepas sejak masuknya tentara sekutu yang berintikan tentara Inggris dari Brigade MacDonald, masuk ke Bandung pada 12 Oktober 1945. Beberapa insiden tak terelakkan antara pemuda bersama tentara Indonesia dengan para pasukan Gurkha
Akibatnya, pada 23 Maret 1946, Inggris yang dibonceng NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie), melayangkan ultimatum kedua dan jadi peringatan final yang disampaikan pada Gubenur Jawa Barat, agar Bandung Selatan seluruhnya dikosongkan pada 24 Maret pukul 24.00.
Sebelumnya, Inggris juga sempat mengeluarkan ultimatum pertamanya pada 27 November 1945, di mana mereka menuntut semua senjata bekas rampasan tentara Jepang diserahkan pada sekutu.
Menanggapi ultimatum terakhir itu, Pak Nas berangkat ke Jakarta untuk menemui Sjahrir. Dalam pertemuan itu, PM Sjahrir memerintahkan TRI (Tentara Republik Indonesia–sekarang TNI) untuk menuruti ultimatum itu.
Perintah ini bertentangan dengan instruksi Jenderal Soedirman lewat perintah Markas Besar TRI di Yogyakarta, di mana sang panglima menginginkan Bandung tetap dipertahankan setiap jengkal wilayah meski harus bertaruh nyawa.
Atas kebimbangan ini, pada 24 Maret 1946 Nasution kembali ke Bandung untuk selanjutnya, melaporkannya pada Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3).
Dalam pertemuan inilah singkatnya,disepakati keputusan menuruti instruksi pemerintah mengosongkan kota Bandung, sekaligus melakukan infiltrasi di beberapa tempat hingga klimaksnya, membumihanguskan Kota Bandung.
Maka, sekira 200 ribu warga Bandung mengungsi ke luar kota, sekaligus membakar sejumlah bangunan penting.
"Tidak ada pengorbanan sehebat warga Bandung dalam sejarah Republik Indonesia, karena bukan hanya nyawa, satu kota dibakar, rumah, harta-benda dibakar karena ketaatan pada pimpinan (saat itu)," tutur Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Kamis 23 Maret 2017.
71 tahun peristiwa Bandung Lautan Api ini juga diperingati dengan kegiatan Pemerintah Kota Bandung, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Cikutra dan pawai obor pada Kamis 23 Maret, serta gelaran teatrikal kolosal pada Sabtu 25 Maret.


loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...