Anies Beber Kabar Dukungan dari 'Keluarga Cendana', Titiek Soeharto Diyakini Berpengaruh Besar
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjelaskan kabar mengenai adanya dukungan untuk dia dari keluarga Presiden kedua RI Soeharto pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kabar soal adanya dukungan dari keluarga Cendana itu kian kuat saat Anies menghadiri peringatan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) sekaligus haul Presiden Soeharto di Masjid At Tin, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017).
"Setahu saya (dukungan) itu pribadi-pribadi (anggota keluarga Cendana) saja," kata Anies, di Masjid At Tin.
Anies menuturkan, keluarga Cendana bukan organisasi sehingga dia tak mengetahui adanya dukungan dari keluarga besar Cendana.
Anies hanya mengatakan bahwa adanya dukungan dari Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto adalah suatu amanah.
"Dukungan dari setiap warga negara bagi kami itu adalah amanah maka akan kami pegang sebaik-baiknya," kata Anies.
"Sama pada malam hari ini ketika kita mensyukuri apa yang sudah kita jalani sebagai bangsa ini juga sebuah tanggung jawab," lanjut Anies.
Anies Mengaku Dapat Dukungan dari Titiek Soeharto
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku mendapat dukungan dari politisi Partai Golkar, Titiek Soeharto, pada putaran kedua Pilkada DKI 2017. Namun pada pertemuan Rabu (22/2/2017) malam, Anies tak menanyakan langsung terkait dukungan dari putri mantan Presiden RI Soeharto itu.
"Kami bersyukur, saya tahu Mba Titiek mengambil sikap mendukung kami dan kami apresisasi sekali," ujar Anies di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (24/2/2017).
Anies menambahkan, dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut, ada obrolan terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.
Namun, Anies mengatakan obrolan terkait Pilkada bukan agenda utama dalam pertemuan itu.
"Pasti ditanya gimana strateginya, gimana langkah ke depannya tapi itu bukan tema utama, kami ngobrol-ngobrol dua jam lebih, banyak hal yang diobrolin," kata Anies.
Pertemuan itu, kata Anies, dimanfaatkan untuk silaturahim. Anies mengatakan dia sudah kenal lama dengan Titiek.
Pertemuan itu dihadiri pula oleh cawagub Sandiaga Uno, istri Sandiaga yaitu Nur Asiah, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga mantan suami Titiek dan putranya Didi.
Dukungan politisi Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau yang Titiek Soeharto dianggap akan mendongkrak suara pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Dongkrak Suara
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menuturkan, Titiek memiliki popularitas yang tinggi di masyarakat.
Titiek dinilai sebagai tokoh politik perempuan yang mampu membawa perbaikan di masyarakat.
"Ibu Titiek merupakan tokoh nasional wanita yang punya pengaruh besar di masyarakat bawah dan menengah," kata Arief melalui keterangan tertulis, Senin (27/2/2017).
Sosok Titiek juga dinilai tak hanya dikenal oleh warga DKI Jakarta, namun juga dikenal di beberapa daerah lain, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat.
Tak menutup kemungkinan, kata Arief, kader akar rumput Partai Golkar juga akan ikut mendukung Anies-Sandi.
Arief juga menilai sosok politisi seperti Titiek sudah sangat jarang ada, di mana keputusan dan tindakan politik yang berbeda dengan partai berani diambil, demi hal yang dinilai baik.
"Jadi sangat signifikan-lah dukungan masyarakat jika Ibu Titiek mendukung Anies-Sandi. Apalagi jelas dan clear Ibu Titiek tidak takut disemprit Partai Golkar," ujar Arief.
"Artinya Ibu Titiek mengajarkan kepada kita bahwa politik bukan semata-mata untuk bergerombol dan dukung mendukung, tetapi memilih jalan politik itu harus tegas dan berani jika untuk sebuah kebaikan dan kebenaran," kata dia.
Partai Golkar telah menyiapkan sanksi untuk Titiek yang berbeda pilihan dengan partai.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menuturkan, tindak lanjut akan dilakukan oleh Ketua DPP Partai Golkar bidang Organisasi dan Keanggotaan Freddy Latumahina dan Ketua Mahkamah Partai Golkar Kahar Muzakir.
"Kami harus lakukan semua berdasarkan AD/ART Partai Golkar. Kita tunggu hasilnya apa," ucap Novanto.
sumber : tribunnews
loading...
loading...