Anggota DPR: Masa Terdakwa Menista Agama Islam Sambut Raja Salman
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN Muslim Ayub menyayangkan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diajak mendampingi Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu (1/3/2017). Menurut Ayub seorang terdakwa kasus penodaan agama tidak pantas menyambut Raja Salman.
"Masa terdakwa menista kitab suci agama Islam menyambut Raja Salman," kata Muslim di DPR, Jumat (3/3/2017).
Menurut Muslim seharusnya posisi Ahok bisa diganti dengan tokoh yang lain.
"Ya, padahal bisa kan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat, yang menyambut. Atau Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Setya Novanto, atau Ketua MUI Ma'ruf Amin. Maka itu saya menyayangkan," ujar Muslim
Tapi bagi sebagian kalangan, hal itu wajar saja, mengingat Ahok merupakan tuan rumah di Jakarta.
Walaupun peristiwa itu ditanggapi dengan berbagai perspektif, Ahok tetap santai.
Usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Ahok mengatakan tentu saja senang bisa menyalami Raja Salman.
"Senanglah, salaman sama Raja, kan," kata Ahok.
Ahok kemudian mengatakan dia ingin berbagi dengan wakilnya, Djarot Syaiful Hidayat, untuk bersalaman dengan Raja Salman. Ahok mengatakan sudah meminta Djarot untuk ikut mendampingi acara pelepasan Raja Salman di Bandar Udara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (4/3/2017). Setelah agenda kenegaraan di Jakarta selesai, Raja Salman akan berlibur ke Bali sampai 9 Maret.
"Makanya nanti waktu berangkat ke Bali, saya minta Pak Djarot yang ngantar. Supaya Pak Djarot ngerasain salaman sama Raja. Pak Djarot juga pengin, kan," ujar di
sumber : suara
loading...
loading...