Alhamdulillah! Liburan Raja Salman Meninggalkan Keberkahan untuk Masyarakat Bali
HARI ini, Minggu (12/3/2017) jadi hari kepulangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Tanah Air. Total 9 hari sang raja menikmati pelesiran di Pulau Dewata – Bali, pasca-kedatangannya 4 Maret 2017.
Sebelumnya, kehebohan nasional terjadi di mana-mana. Raja Salman datang membawa 1.500 orang dalam rombongannya ke Jakarta dan Bogor dalam agenda kenegaraan, pada 1-4 Maret. Dilanjutkan liburan ke Bali 4-9 Maret.
Namun pada akhirnya, Raja Salman dan rombongan justru memilih memperpanjang liburannya di Bali. Meski begitu, tak banyak yang bisa kita ketahui tentang kegiatan-kegiatan liburannya, lantaran memang tertutup buat media dan publik.
Hanya disebutkan dari penuturan Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose, bahwa Raja Salman sering menghabiskan waktu bersantai di pantai untuk berjemur, menikmati santapan dan sesekali berenang di pantai.
Sementara rombongan yang lain, termasuk para pangerannya, getol jalan-jalan ke berbagai lokasi wisata, seperti ke Jimbaran, Kuta dan Seminyak. Bahkan sehari sebelum kepulangan, rombongan Raja Salman nampak memborong oleh-oleh khas Bali di pusat perbelanjaan Discovery Shopping Mal, Kuta, Bali.
Raja Salman meminta privacy tersendiri untuk liburan tanpa diganggu media dan agenda yang berbau urusan pekerjaan. Tapi setidaknya, negara kita menikmati pendapatan khusus atas diperpanjangnya liburan Raja Salman.
Di sisi lain, diperpanjangnya liburan Raja Salman mengartikan satu hal. Indonesia negeri yang tenteram, nyaman dan aman untuk dikunjungi, meski sempat ada isu berbau terorisme saat muncul kegegeran seorang penumpang Lion Air yang teriak bahwa dia bawah bom di Bandara Internasional Ngurah Rai.
“Kita dinilai menjadi negara yang aman dan tenteram. Kedua ini mengindikasikan bahwa penduduk Indonesia itu sangat welcome untuk kedatangan tamu seperti Raja Arab Saudi. Ada keramahtamahan yang ditunjukkan. Ada keindahan alam Indonesia juga yang perlu dinikmati, sehingga diperpanjang,” ujar Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul.
Pengamanan juga tak ditambah dan jumlahnya masih sama saat Raja Salman baru datang ke Bali. Selain menerjunkan pengamanan khusus di berbagai destinasi wisata dengan polisi berkuda, TNI AL enam kapal perangnya untuk mengamankan perairan Bali.
Tentu keuntungan tersendiri berdatangan sebagai berkah kunjungan Raja Salman. Karena diakui Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, disebutkan biasanya warga dari negara-negara Timur Tengah (Timteng), lebih favorit liburannya ke Thailand.
“Biasanya wisatawan Timteng itu pasti memilih Bangkok, tapi ini seorang Raja Arab Saudi yang datang ke tempat kita. Pastinya Bali ini selanjutnya akan menjadi peta destinasi bagi wisatawan Timteng,” timpal sosok yang biasa disapa Cok Ace itu.
“Beliau liburan di Bali ini semua media baik di sini dan media dari sana memberitakan hal itu. Tentunya ini promosi baik buat pariwisata kita. (Ditambah), daya beli mereka sangat tinggi. Rata-rata wisatawan itu hanya menghabiskan uang sekira USD1.200. tapi mereka bisa membelanjakan uangnya sampai USD2.400,” imbuhnyaNamun pada akhirnya, Raja Salman dan rombongan justru memilih memperpanjang liburannya di Bali. Meski begitu, tak banyak yang bisa kita ketahui tentang kegiatan-kegiatan liburannya, lantaran memang tertutup buat media dan publik.
Hanya disebutkan dari penuturan Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose, bahwa Raja Salman sering menghabiskan waktu bersantai di pantai untuk berjemur, menikmati santapan dan sesekali berenang di pantai.
Sementara rombongan yang lain, termasuk para pangerannya, getol jalan-jalan ke berbagai lokasi wisata, seperti ke Jimbaran, Kuta dan Seminyak. Bahkan sehari sebelum kepulangan, rombongan Raja Salman nampak memborong oleh-oleh khas Bali di pusat perbelanjaan Discovery Shopping Mal, Kuta, Bali.
Raja Salman meminta privacy tersendiri untuk liburan tanpa diganggu media dan agenda yang berbau urusan pekerjaan. Tapi setidaknya, negara kita menikmati pendapatan khusus atas diperpanjangnya liburan Raja Salman.
Di sisi lain, diperpanjangnya liburan Raja Salman mengartikan satu hal. Indonesia negeri yang tenteram, nyaman dan aman untuk dikunjungi, meski sempat ada isu berbau terorisme saat muncul kegegeran seorang penumpang Lion Air yang teriak bahwa dia bawah bom di Bandara Internasional Ngurah Rai.
“Kita dinilai menjadi negara yang aman dan tenteram. Kedua ini mengindikasikan bahwa penduduk Indonesia itu sangat welcome untuk kedatangan tamu seperti Raja Arab Saudi. Ada keramahtamahan yang ditunjukkan. Ada keindahan alam Indonesia juga yang perlu dinikmati, sehingga diperpanjang,” ujar Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul.
Pengamanan juga tak ditambah dan jumlahnya masih sama saat Raja Salman baru datang ke Bali. Selain menerjunkan pengamanan khusus di berbagai destinasi wisata dengan polisi berkuda, TNI AL enam kapal perangnya untuk mengamankan perairan Bali.
Tentu keuntungan tersendiri berdatangan sebagai berkah kunjungan Raja Salman. Karena diakui Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, disebutkan biasanya warga dari negara-negara Timur Tengah (Timteng), lebih favorit liburannya ke Thailand.
“Biasanya wisatawan Timteng itu pasti memilih Bangkok, tapi ini seorang Raja Arab Saudi yang datang ke tempat kita. Pastinya Bali ini selanjutnya akan menjadi peta destinasi bagi wisatawan Timteng,” timpal sosok yang biasa disapa Cok Ace itu.
“Beliau liburan di Bali ini semua media baik di sini dan media dari sana memberitakan hal itu. Tentunya ini promosi baik buat pariwisata kita. (Ditambah), daya beli mereka sangat tinggi. Rata-rata wisatawan itu hanya menghabiskan uang sekira USD1.200. tapi mereka bisa membelanjakan uangnya sampai USD2.400,” imbuhnya
sumber : okezone
loading...
loading...