Ulama Se-Madura Akan Sikapi Pernyataan Ahok
Pada Sabtu 4 Februari 2017, seluruh ulama di Madura akan menggelar rapat koordinasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Madura, yang meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Salah satu agenda acaranya adalah menyikapi pernyataan Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada persidangan Selasa 31 Januari 2017 yang menghadirkan saksi antara lain KH Ma’ruf Amin.
Menurut salah satu ulama, KH Safraji, kemungkinan besar MUI se-Madura akan mengeluarkan sikap, terkait dengan apa yang terjadi pada persidangan Selasa lalu itu.
"Yang jelas kami merasa kecewa dengan sikap Ahok,” ujarnya saat ditemui di kediamannya.
Apalagi, menurut dia, terkait pernyataan Ahok yang akan mempolisikan saksi. Sementara itu, KH Ma’ruf Amin selama ini menjadi simbol warga Nahdlatul Ulama.
Ia menegaskan, pada Sabtu ini, akan ada sikap tegas dari MUI se-Madura terkait hal tersebut. Ia menilai sikap Ahok kepada MUI sebenarnya sudah menyinggung umat Islam, khususnya warga NU dan MUI.
"Yang jelas, kami sangat merasa tersinggung dengan pernyataan Ahok, dan kami sementara masih menahan emosi walaupun sebenarnya ada rencana datang langsung ke Jakarta, tapi kami masih menahan diri," ujarnya.
Selama ini, menurut KH Safraji, MUI di Madura memang berusaha untuk menahan diri. Tetapi, untuk kali ini, ulama di Madura sudah tak dapat berdiam diri dengan sikap Ahok yang dianggap tidak sopan dan tidak menghormati ketua umum MUI tersebut.
"Sudah cukup bagi kami ini menahan diri. KH Ma’ruf Amin itu kan simbol NU, simbol MUI yang harus dihormati, dimuliakan," tuturnya.
sumber : viva
loading...
loading...