Katib Syuriah PBNU: Walaupun Bapakmu Enggak Marah Dihina, Masa Kamu Diam Saja?


Doa bersama yang digelar oleh sejumlah warga Nahdlatul Ulama (NU) pada Minggu (5/2/2017) lalu yang dihadiri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), digelar tanpa berkoordinasi dengan pimpinan NU.
Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Asrorun Niam Shaleh mengatakan, warga NU yang terlibat dalam acara itu bisa dikenakan sanksi. 
"Tapi kata PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) itu tidak ada koordinasi, bukan acara PWNU. Kan NU itu sebagai sebuah institusi ada aturan-aturannya," ujar Asrorun kepada wartawan di Kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Selasa (7/2/2017). 
Apa aturan yang akan dijatuhkan kepada warga NU yang terlibat dalam acara doa bersama yang dihadiri Ahok itu? 
Menurut Asrorun hal tersebut adalah kewenangan dari PWNU DKI Jakarta, sebagai organisasi NU yang membawahi warga NU di wilayah Jakarta. 
Terkait sikap NU terhadap Ahok yang sempat memojokkan Rais AM PBNU yang hadir di persidangan Ahok sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, menurut Asrorun warga NU masih kecewa.
Hal itu sesuai sikap Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, yang menyayangkan perilaku Ahok kepada Ma'ruf Amin di sidang dugaan penistaan agama tersebut.
Ia menegaskan, keputusan MUI yang mengeluarkan sikap dan pandangan keagamaan bahwa Ahok telah menistakan agama, bukanah keputusan politis.
Sehingga, tidak layak Ma'ruf Amin diseret-seret ke ranah politik. Kata dia, walaupun Ma'ruf Amin sudah memaafkan Ahok, warga NU belum tentu ikut memaafkan.
"Misalnya bapakmu dihina-hina, walaupun bapakmu enggak marah, masa kamu diam saja?" ucapnya. 
sumber : wartakota




loading...

Subscribe to receive free email updates:

loading...