Habib Rizieq: Umat Islam Harus Disayang dan Diajak Berdialog, Bukan Ditonjok
Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Rizieq Shihab, meminta para pemimpin di Indonesia untuk berdialog.
"Saya beri masukan kepada pemimpin, Umat Islam harus disayang, diajak dialog bukan ditonjok. Dirangkul bukan digebuk. Umat Islam jangan dijadikan musuh, tapi rangkul. Kalau pemimpin merangkul Umat Islam bukan mengebuk, lalu diajak berdialog bukan ditonjok, maka Umat Islam akan mendukung pemerintah," tutur Rizieq saat berceramah di Masjid Istiqlal dalam aksi 112, Sabtu (11/2/2017).
Rizieq juga menyinggung peristiwa pelemparan bom molotov di sejumlah posko FPI. Menurutnya, akis itu adalah adu domba, sehingga Rizieq menekankan Umat Islam jangan terprovokasi.
"Ada gerakan siluman yang mengadu domba kita. Mereka mau mengadu domba, sehingga kita digebuk, dipukul. Mereka akan menghancurkan negeri kita, jadi jangan sampai terprovokasi," imbaunya.
Rizieq menambahkan, beberapa waktu lalu Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir sudah berdialog dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk menyampaikan bahwa aksi yang mereka gelar tak ada unsur makar.
"Saya pesan, jangan sekali-kali (Aksi Bela Islam) dimaknai aksi kami makar, anti NKRI, anti Pancasila. Demi Allah, kami cinta NKRI yang berdasar UUD 45 dan Pancasila. Demi Allah, kami junjung Bhinneka Tunggal Ika, kami cinta keragaman," papar Rizieq.
sumber : wartakota
loading...
loading...